Beberapa contoh program yang terdampak refocusing adalah Program Organisasi Penggerak sasarannya tetap pada 20.438 orang, tapi anggaran turun dari Rp320,4M ke Rp209,4 miliar, Program Guru Penggerak sasarannya turun dari 36.769 ke 29.269 orang, dengan anggaran turun dari Rp689,68 miliar ke Rp551,85 miliar.
Kemudian program pendampingan guru Sekolah Penggerak sasarannya turun dari 61.000 ke 23.145 orang. Dengan anggaran turun dari Rp389,3 miliar ke Rp247,7 miliar, satuan pendidikan aman bencana sasarannya turun dari 1.530 lembaga ke 1.290 lembaga, dengan anggaran turun dari Rp152,1 miliar ke Rp115,9 miliar.
Serta target desa pemajuan kebudayaan berkurang dari 359 desa ke 270 desa, dengan anggaran yang juga berkurang dari Rp36,9 miliar ke Rp27 miliar. Lebih lanjut Mendikbudristek menjelaskan bahwa refocusing anggaran di Kemendikbudristek telah melalui empat tahapan berdasarkan surat Menteri Keuangan.
Pada tahap pertama, ada penyesuaian anggaran untuk bantuan kuota data internet sebesar Rp2,52 triliun yang dibiayai secara berbagi biaya Kemendikbudristek sebesar Rp500 miliar dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA-BUN) Rp2,02 triliun, tahap kedua, sebesar Rp271,58 miliar, tahap ketiga sebesar Rp2,157 triliun dan tahap keempat sebesar Rp1,181 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News