Ilustrasi UTBK SNBT 2024. DOK UB
Ilustrasi UTBK SNBT 2024. DOK UB

Kurikulum Merdeka dan Seleksi Masuk PTN Tak Sinkron Rugikan Siswa

Ilham Pratama Putra • 18 April 2024 15:05
Jakarta: Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri, mengingatkan sistem yang tak sinkron antara Kurikulum Merdeka dengan seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) bakal merugikan siswa. Ini terjadi pada Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024.
 
"Ini jelas bertentangan dengan prinsip yang digembar-gemborkan dalam implementasi Kurikulum Merdeka, yaitu berpihak pada anak. Justru sistem ini merugikan hak-hak anak diterima di PTN melalui jalur SNBP dan termasuk di sekolah kedinasan," ujar Iman dalam keterangan tertulis, Kamis, 18 April 2024.
 
Iman menyebut dalam Kurikulum Merdeka tak ada lagi pembagian jurusan di SMA, seperti IPA, IPS, dan Bahasa. Namun, di saat bersamaan masih ada sistem seleksi yang mensyaratkan jurusan.

"Sebagai contoh, sekolah kedinasan seperti Akademi Kepolisian (AKPOL), dan Akademi Militer (AKMIL TNI) masih mencantumkan penjurusan IPA dan IPS untuk pendaftarannya. Sedangkan, Kurikulum Merdeka sudah tidak mengenal penjurusan IPA dan IPS di SMA. Jelas ini merugikan anak,” tegas Iman.  
 
Iman menyebut kondisi ini membuat orang tua, siswa, guru, dan kepala sekolah di SMA Sekolah Penggerak kecewa dan khawatir. Sebab, anak-anak mereka tidak diterima SNBP.
 
Orang tua dan siswa kembali cemas pola yang sama akan terulang lagi. Sehingga merugikan hak-hak anak dalam seleksi SNBP dan sekolah kedinasan pada 2025.
 
"Tentunya akan berdampak juga terhadap citra dari Kurikulum Merdeka itu sendiri," tutur dia.
 
Sebelumnya, P2G menyebar angket ke 10 persen sekolah-sekolah penggerak yang telah menerapkan Kurikulum merdeka. Jumlah SMA Sekolah Penggerak Angkatan I yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka sejak 2021 sebanyak 381 SMA secara nasional.
 
Sebanyak 38 Sekolah Penggerak diminta mengisi angket sebagai evaluasi pelaksanaan SNBP 2024. Dari angket tersebut didapatkan fakta terjadi penurunan jumlah penerimaan siswa jalur SNBP 2024.
 
Penurunan drastis ini khususnya terjadi terhadap Sekolah-sekolah Penggerak Angkatan I jenjang SMA yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka sejak 2021. Iman menjelaskan dalam pengumuman kelulusan SNBP pada 26 Maret 2024, ada perguruan tinggi yang tidak meloloskan siswa yang mendaftar menggunakan rapor Kurikulum Merdeka. Hal itu berbeda jauh dengan sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013.
 
"Terjadi penurunan yang signifikan di SNBP terhadap siswa lulusan sekolah-sekolah yang menggunakan Kurikulum Merdeka atau Sekolah Penggerak Angkatan Pertama, dibandingkan dengan sekolah yang masih menggunakan Kurikulum 2013," beber dia.
 
Baca juga: P2G Beberkan Biang Kerok Penurunan Jumlah Siswa Angkatan Kurkikulum Merdeka di SNBP

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan