Ilustrasi Al-Qur'an. DOK Pexel
Ilustrasi Al-Qur'an. DOK Pexel

Pengertian Munafik, Ciri-cirinya Menurut Al-Qur'an dan Hadits

Renatha Swasty • 25 Juni 2024 21:09
Jakarta: Allah telah membagi manusia menjadi tiga golongan, yaitu golongan orang-orang beriman (mukminin), golongan orang-orang yang ingkar (kafirin), dan golongan orang-orang munafik (munafiqin). Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu ketika berbicara ia dusta, ketika berjanji ia mengingkari, dan ketika ia diberi amanat ia berkhianat.
 
Dari hadis ini kita bisa melakukan instropeksi diri dengan melihat apakah ada tiga sifat ini dalam diri kita. Yuk kita mengenal lebih dalam tentang munafik mulai dari pengertian hingga ciri-cirinya menurut Al-Qur'an dan Hadis berikut ini:

Pengertian munafik

Dilansir dari laman kemenag.go.id, dalam Tafsir Al-Misbah disebutkan, kata munafik atau nifak diambil dari kata nafaq atau terowongan yang memiliki dua muka yakni kiri dan kanan. Jika dikejar dari mulut terowongan satu, maka akan lari ke mulut terowongan satunya.
 
Ada sesuatu yang disembunyikan yang tidak terlihat dari mata. Karenanya, sifat munafik termasuk sifat buruk yang sulit untuk dideteksi, sehingga orang yang memiliki sifat ini termasuk musuh dalam selimut dan termasuk dalam kategori pembohong.

Ibnu Rajab al-Hanbali menyebut, kata munafik secara bahasa bisa diartikan sebagai bagian dari penipuan, berbuat licik, dan menunjukkan perbuatan yang berbeda dari yang sebenarnya. Ia menyebut sifat munafik terdiri dari dua jenis yakni munafik secara aqidah dan munafik secara perbuatan.
 
Orang yang mengatakan ia termasuk golongan orang yang beriman padahal sebenarnya ia mengingkari seluruh ataupun sebagian dari ajaran Islam, maka ini termasuk munafik secara aqidah.
 
Sementara itu, orang yang menunjukkan perilaku seolah-olah baik tetapi di belakang ia menyimpan sifat sebaliknya, semisal seorang Muslim yang sering berdusta, sering mengingkari janji, sering berkhianat, dan sejenisnya, maka ini adalah termasuk munafik secara perbuatan.
 
Perbuatan buruk akan dibalas dengan keburukan pula. Begitu juga sifat munafik akan mendapatkan balasan atau ancaman dari Allah swt sebagaimana tertuang dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 145:
 
Pengertian Munafik, Ciri-cirinya Menurut Al-Quran dan Hadits
 
"Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka."
 
Sifat munafik ini juga menjadi kekhawatiran Rasulullah saw, sehingga beliau mengingatkan umat Islam untuk menjauhinya. Terlebih Rasulullah saw paling khawatir jika terdapat umat munafik yang memiliki kemampuan pintar berbicara, sebagaimana disebutkan dalam sebuah yang diriwayatkan oleh Imam ath-Thabrani:
 
Pengertian Munafik, Ciri-cirinya Menurut Al-Quran dan Hadits
 
“Sungguh yang paling aku khawatirkan atas kalian semua sepeninggalku adalah orang munafik yang pintar berbicara.”

Ciri-ciri orang munafik menurut Al-Qur'an dan Hadis

Berikut 10 sifat-sifat orang munafik yang telah disebutkan dalam Al-Qur'an dikutip dari laman sdit-insanteladan.sch.id:

1. Mereka berupaya menipu Allah dan orang-orang beriman.


Pengertian Munafik, Ciri-cirinya Menurut Al-Quran dan Hadits
 
"Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar." (QS. Al-Baqarah [2]: 9).
 
Orang-orang munafik merasa mereka telah berhasil menipu Allah dan menipu orang-orang beriman. Padahal yang sebenarnya, mereka hanya menipu diri mereka sendiri.
 
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang beriman karena mereka hanya menampakkan keimanannya pada lahiriahnya saja, sedangkan batin mereka memendam kekufuran. Karena kebodohan mereka sendiri, mereka menduga bahwa mereka telah menipu Allah dengan sikap mereka itu.

2. Mengaku berbuat baik, padahal mereka berbuat kerusakan

Pengertian Munafik, Ciri-cirinya Menurut Al-Quran dan Hadits
 
"Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan"." (QS. Al-Baqarah [2]: 11).
 
As-Saddi dalam kitab tafsirnya menukil riwayat dari Ibnu Mas'ud dan dari sejumlah sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang lain bahwa maksud kerusakan di bumi adalah perbuatan kekufuran dan maksiat.
 
Ibnu Juraij juga meriwayatkan dari Mujahid tentang ayat ini bahwa menurut beliau, "apabila mereka mengerjakan maksiat, dikatakan kepada mereka, "Janganlah kalian melakukan maksiat ini dan maksiat itu." Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami berada di jalan hidayah dan sebagai orang-orang yang mengadakan perbaikan."
 
Namun pernyataan orang-orang munafik itu dibantah oleh Allah dalam firman-Nya:
 
"Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar." (QS. Al-Baqarah [2]: 12).
 
Dengan kata lain, dapat diartikan bahwa hal yang mereka duga sebagai perbaikan dan perdamaian itu justru merupakan kerusakan. Tetapi karena kebodohan mereka, mereka tidak merasakan hal itu sebagai kerusakan.

3. Mengaku beriman hanya ketika bersama orang beriman


Pengertian Munafik, Ciri-cirinya Menurut Al-Quran dan Hadits
 
"Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok"." (QS. Al-Baqarah [2]: 14).
 
Mereka menampakkan kepada orang mukmin seakan-akan diri mereka beriman dan berpihak atau bersahabat dengan orang mukmin. Akan tetapi, sikap ini mereka maksudkan untuk mengelabuhi kaum mukmin dan diplomasi mereka untuk melindungi diri agar dimasukkan ke dalam golongan orang-orang mukmin dan mendapat kebaikan yang diperoleh orang mukmin.

4. Ucapannya sangat indah untuk menipu manusia

Pengertian Munafik, Ciri-cirinya Menurut Al-Quran dan Hadits
"Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. Dan apabila ia berpaling (darimu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan." (QS. Al-Baqarah [2]: 204-205).
 
Menurut Qatadah, ayat ini mengandung celaan terhadap semua orang munafik secara keseluruhan. Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Mujahid, Rabi' bin Anas dan yang lainnya; pendapat inilah yang shahih.
 
Menurut pendapat yang lain, makna yang dimaksud ialah apabila dia ingin menampakkan keislamannya di mata orang-orang, maka ia bersumpah dengan nama Allah untuk mendapat kepercayaan dari mereka bahwa ucapan lisannya sesuai dengan apa yang ada dalam hatinya.
 
Pengertian inilah yang sahih, dikatakan oleh Abdur Rahman bin Zaid Aslam dan dipilih oleh Ibnu Jarir. Pendapat ini dinisbatkan kepada Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu, dan Ibnu Jarir meriwayatkannya melalui Mujahid.

5. Bersedih ketika orang mukmin mendapat kebaikan, dan bergembira jika orang mukmin mendapat musibah.

Pengertian Munafik, Ciri-cirinya Menurut Al-Quran dan Hadits
 
"Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan." (QS. Ali 'Imran [3]: 120).
 
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa keadaan ini menunjukkan kerasnya permusuhan mereka terhadap orang mukmin. Yaitu apabila orang mukmin mendapat kemakmuran, kemenangan, dukungan, dan bertambah banyak jumlahnya serta para penolongnya berjaya, maka hal tersebut membuat susah hati orang-orang munafik.
 
Tetapi jika orang muslim tertimpa paceklik atau dikalahkan oleh musuh-musuhnya, hal ini mereka anggap sebagai hikmah dari Allah. Seperti yang terjadi dalam Perang Uhud, orang-orang munafik merasa gembira akan hal tersebut.
 
Allah memberikan petunjuk kepada kaum mukmin jalan keselamatan dari kejahatan orang-orang jahat dan tipu muslihat orang-orang zalim, yaitu dengan cara bersabar dan bertakwa serta bertawakal kepada Allah. Maka tidak ada daya dan upaya bagi orang mukmin kecuali dengan pertolongan Allah.

6. Menolak hukum Allah

Pengertian Munafik, Ciri-cirinya Menurut Al-Quran dan Hadits
 
"Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang telah Allah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu." (QS. An-Nisa’ [4]: 61).
 
Secara garis besar, ayat ini mengatakan celaan terhadap orang yang menyimpang dari Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, lalu ia menyerahkan keputusan perkaranya kepada selain Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, yaitu kepada kebatilan. Mereka lebih mengutamakan hukum yang mereka buat sendiri dan mengesampingkan hukum Allah dan Rasul-Nya.

7. Mereka ingin menipu Allah: Salat dengan riya

Pengertian Munafik, Ciri-cirinya Menurut Al-Quran dan Hadits
 
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali." (QS. An-Nisa’ [4]: 142).
 
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa demikianlah gambaran sifat orang-orang munafik dalam melakukan amal yang paling mulia lagi paling utama, yaitu salat. Jika mereka salat, mereka berdiri dengan penuh kemalasan; karena tiada niat dan iman bagi mereka untuk melakukannya, tiada rasa takut, dan tidak memahami makna salat yang sesungguhnya.
 
Mereka juga bermaksud riya dengan salat mereka. Tiada keikhlasan bagi mereka, dan amal mereka bukan karena Allah, melainkan hanya ingin disaksikan oleh manusia; mereka melakukannya hanya dibuat-buat. Karena itu, mereka sering sekali meninggalkan salat yang sebagian besarnya tidak kelihatan di mata umum, seperti salat Isya di hari yang gelap, dan salat Subuh di saat pagi masih gelap.

8. Amar munkar nahi ma’ruf.

Pengertian Munafik, Ciri-cirinya Menurut Al-Quran dan Hadits
 
"Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik." (QS. At-Taubah [9]: 67).
 
Melalui ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa sifat orang munafik bertolak belakang dengan orang mukmin. Orang mukmin senantiasa menyeru kepada yang ma'ruf dan melarang dari yang munkar (amar ma'ruf nahi munkar), sedangkan orang munafik senantiasa menyeru kepada yang munkar dan melarang dari yang ma'ruf.
 
Sedangkan maksud dari "menggenggam tangannya" adalah tidak mau berinfak di jalan Allah. (Tafsir Ibnu Katsir).

9. Selalu mencela orang-orang yang beramal saleh

Pengertian Munafik, Ciri-cirinya Menurut Al-Quran dan Hadits
 
"(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih." (QS. At-Taubah [9]: 79).
 
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa tidak ada yang luput dari celaan dan cemoohan orang-orang munafik dalam semua keadaan. Bahkan orang yang taat bersedekah pun tak luput dari celaan mereka. Jika ada yang bersedekah dalam jumlah banyak, orang munafik akan berkata: "dia pamer". Jika ada yang bersedekah dengan jumlah sedikit, mereka akan berkata: "Allah Maha Kaya dari sedekah orang ini."

10. Mendekati musuh Islam untuk mencari perlindungan

Pengertian Munafik, Ciri-cirinya Menurut Al-Quran dan Hadits
"Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka." (QS. Al-Maidah [5]: 52).
 
Ini adalah strategi licik dari orang-orang munafik. Mereka mendekati orang-orang kafir dengan tujuan apabila nanti orang kafir itu menjadi penguasa, maka orang-orang munafik akan terlindungi.
 
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa mereka melakukan demikian karena takut akan terjadi suatu perubahan, yaitu orang-orang kafir beroleh kemenangan atas kaum muslimin. Jika hal ini terjadi, berarti mereka akan memperoleh perlindungan dari orang-orang Yahudi dan Nasrani, mengingat orang-orang Yahudi dan Nasrani mempunyai pengaruh tersendiri di kalangan orang-orang kafir, sehingga sikap berteman akrab dengan mereka dapat memberikan manfaat ini.
 
Itulah pengertian munafik dan ciri-cirinya berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis. Semoga kita selalu menjauhi sidat-sidat munafik.
 
Baca juga: Pengertian dan Tanda-tanda Baligh dalam Agama Islam

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan