"Anak-anak di dalam zona dijamin tetap dapat sekolah di zonanya itu, sehingga terjadi campuran antara yang berprestasi tinggi dan tidak," ujar Kepala Balitbang Kemendikud, Totok Suprayitno dalam konfrensi pers, di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Desember 2019.
Ia menjelaskan, keputusan tersebut untuk memberikan apresiasi kepada siswa siswi yang berprestasi di berbagai bidang yang ada. Pasalnya, sebelum dilakukan pemekeran kuota jalur prestasi, peserta didik yang berada dekat dengan sekolah unggul sangat diuntungakan meski prestasinya biasa-biasa saja.
"Tapi kalau kebetulan sekolahnya tidak diminati, yang di sekitarnya dirugikan. Kalau yang dekat sekolahnya bagus, ini alhamdulillah bisa masuk sekolah bagus," tuturnya.
Sehingga ke depan akan dilakukan pemerataan guru dan sarana prasarana agar dapat meningkatkan mutu pendidikan di seluruh sekolah di Indonesia. Untuk itu, Kemendikbud saat ini memberi prioritas pada pemetaan kualitas sekolah.
"Jadi jangan ditarik zonasi hanya isu PPDB saja. yang lebih penting mendorong pemerataan kualitas yang penting bagi setiap sekolah," ujar Totok.
.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim memutuskan untuk mengubah komposisi kuota Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis Zonasi. Jika sebelumnya jalur prestasi hanya 15 persen, maka mulai tahun depan kuotanya ditambah menjadi maksimal 30 persen.
"Jadi arahan kebijakan ke depannya adalah sedikit kelonggaran kita berikan di zonasi, yang tadinya prestasi 15% sekarang 30%," kata Nadiem saat menyampaikan Empat Kebijakan Pendidikan "Merdeka Belajar", di Jakarta, Rabu, 11 Desember 2019.
Nadiem menjelaskan, untuk pembagian 70 persen kuota sisanya tetap mengikuti tiga kriteria, yaitu minimum zonasi adalah 50 persen. Kemudian jalur afirmasi minimal 15 persen, jalur afirmasi untuk pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan jalur perpindahan 5%.
Nadiem menyebut, PPDB zonasi saja belum cukup untuk memaksimalkan usaha pemerataan pendidikan. Pemerataan guru juga menjadi kunci, baik secara kuantitas maupun kualitas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News