Sasaran program tersebut mencakup 14.451 SMK, 2.379 SLB, 10.506 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan 507 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Langkah ini menjadi bagian penting dari komitmen Kemendikdasmen dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui pemerataan akses teknologi pembelajaran di seluruh jenjang.
Salah satu penerima manfaat program ini adalah SLB Negeri Trituna Subang, yang kini telah dilengkapi dengan perangkat Interactive Flat Panel (IFP) sebagai media pembelajaran interaktif di kelas. Kehadiran teknologi ini membuat proses belajar menjadi lebih menarik, mudah diakses, dan relevan dengan kebutuhan siswa penyandang disabilitas.
Testimoni Guru dan Siswa
Guru kelas SLB Negeri Trituna, Edwin Waliudin, menyebut penggunaan IFP memberi kemudahan dalam proses pembelajaran. "IFP mendukung proses pembelajaran anak, menjadi lebih menarik," tuturnya.Irfan, salah satu siswa SLB Negeri Trituna Subang, mengaku pembelajaran dengan IFP terasa lebih jelas dan membuatnya semakin bersemangat, terutama saat mempelajari mata pelajaran favoritnya, matematika.
Sementara itu, Raka, siswa kelas X penyandang tunanetra, menyampaikan bahwa fitur talkback pada IFP memberikan kemudahan besar baginya dalam mengikuti pembelajaran.
“Talkback itu panduan suara untuk tunanetra. Jadi belajar lebih seru dan menarik. Dengan IFP, baik tunanetra maupun penyandang disabilitas lainnya bisa ikut belajar dan punya kesempatan yang sama,” ujarnya.
Baca Juga :
Merobek Batas Belajar, Ini Cerita IFP si 'Papan Tulis Ajaib' di SLB Negeri Trituna Subang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id