Siswa SLB Trituna Subang gunakan IFP di kelas. Foto: Medcom/Citra Larasati
Siswa SLB Trituna Subang gunakan IFP di kelas. Foto: Medcom/Citra Larasati

Penggunaan IFP di Dalam Kelas, Begini Testimoni Guru dan Siswa di Subang

Citra Larasati • 14 Oktober 2025 08:30
Subang: Direktorat Jenderal Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menargetkan 27.843 satuan pendidikan di seluruh Indonesia menerima dukungan program digitalisasi pembelajaran. Ini sekaligus menandakan transformasi pendidikan yang terus berjalan menjadi lebih modern dan inklusif dengan pemanfaatan teknologi digital di ruang kelas.
 
Sasaran program tersebut mencakup 14.451 SMK, 2.379 SLB, 10.506 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan 507 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Langkah ini menjadi bagian penting dari komitmen Kemendikdasmen dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui pemerataan akses teknologi pembelajaran di seluruh jenjang.
 
Salah satu penerima manfaat program ini adalah SLB Negeri Trituna Subang, yang kini telah dilengkapi dengan perangkat Interactive Flat Panel (IFP) sebagai media pembelajaran interaktif di kelas. Kehadiran teknologi ini membuat proses belajar menjadi lebih menarik, mudah diakses, dan relevan dengan kebutuhan siswa penyandang disabilitas.

Testimoni Guru dan Siswa

Guru kelas SLB Negeri Trituna, Edwin Waliudin, menyebut penggunaan IFP memberi kemudahan dalam proses pembelajaran. "IFP mendukung proses pembelajaran anak, menjadi lebih menarik," tuturnya.

Irfan, salah satu siswa SLB Negeri Trituna Subang, mengaku pembelajaran dengan IFP terasa lebih jelas dan membuatnya semakin bersemangat, terutama saat mempelajari mata pelajaran favoritnya, matematika.
 
Sementara itu, Raka, siswa kelas X penyandang tunanetra, menyampaikan bahwa fitur talkback pada IFP memberikan kemudahan besar baginya dalam mengikuti pembelajaran.
 
“Talkback itu panduan suara untuk tunanetra. Jadi belajar lebih seru dan menarik. Dengan IFP, baik tunanetra maupun penyandang disabilitas lainnya bisa ikut belajar dan punya kesempatan yang sama,” ujarnya. Melalui program digitalisasi pembelajaran ini, Kemendikdasmen berharap seluruh satuan pendidikan dapat terus berinovasi dan menghadirkan lingkungan belajar yang inklusif, di mana setiap siswa, tanpa terkecuali, dapat berkembang sesuai potensinya dan siap menghadapi tantangan masa depan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan