Revitalisasi Sekolah di SMKN Cibogo, Subang. Foto: Medcom/Citra Larasati
Revitalisasi Sekolah di SMKN Cibogo, Subang. Foto: Medcom/Citra Larasati

Revitalisasi Sekolah Ubah Wajah SMKN I Cibogo, dari Nyaris Roboh Kini Jadi Kelas Nyaman

Citra Larasati • 13 Oktober 2025 19:31
Jakarta:  SMK Negeri 1 Cibogo, Subang menjadi salah satu penerima manfaat program Revitalisasi Sekolah. SMKN ini mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp1,359 miliar untuk rehabilitasi berat pada tiga ruang, rehabilitasi sedang pada empat ruang, serta pembangunan fasilitas toilet.
 
Hingga Oktober 2025, progres revitalisasi telah mencapai lebih dari 60 persen dan ditargetkan rampung pada November 2025.
 
Kepala SMK Negeri 1 Cibogo, Ade Suhedin, mengungkapkan bahwa revitalisasi ini menjawab kebutuhan mendesak sekolah akan sarana belajar yang layak. “Sebelum revitalisasi, ada dua ruangan yang mau roboh. Sebelumnya sempat kita tahan dengan tiang besi. Kemudian di tahun 2025 kita dapat revitalisasi, sehingga bisa terselesaikan permasalahannya,” urai Ade di SMK Negeri 1 Cibogo, Subang, Jawa Barat, Senin, 13 Oktober 2025.

Dengan total 451 murid yang terbagi ke dalam 18 rombongan belajar, perbaikan infrastruktur ini memberikan semangat baru bagi warga sekolah. “Anak-anak pun merasa senang karena melihat ruangan baru,” tambah Ade.
 
Salah satu siswa kelas XII Akuntansi, Darnengsih, turut merasakan manfaat program ini. “Dulu kami sering kekurangan kelas dan belajar di luar, juga sering bocor kalau hujan. Sekarang sudah tidak lagi. Terima kasih kepada Bapak Presiden yang sudah merenovasi sekolah kami, sekarang jadi jauh lebih baik,” ungkapnya.
 
Dengan hadirnya program Revitalisasi SMK di berbagai daerah, pemerintah berharap seluruh peserta didik dapat belajar dalam lingkungan yang aman, nyaman, dan berdaya dukung tinggi terhadap pembelajaran vokasi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Revitalisasi ini tidak hanya memperbaiki bangunan fisik, tetapi juga menjadi langkah nyata untuk membangun semangat baru dalam pendidikan vokasi Indonesia menyiapkan generasi muda yang terampil, mandiri, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global.
 
Pemerintah terus berkomitmen memperkuat kualitas pendidikan vokasi melalui peningkatan infrastruktur satuan pendidikan. Salah satu langkah nyata diwujudkan melalui program Revitalisasi Sekolah, termasuk SMK.
 
Program ini berfokus pada perbaikan infrastruktur fisik sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih layak, aman, dan mendukung peningkatan mutu pembelajaran.  Pada tahun 2025, sebanyak 1.439 SMK di seluruh Indonesia telah mendapatkan bantuan renovasi dan revitalisasi infrastruktur dari pemerintah.
 
Direktur Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Saryadi, menjelaskan bahwa sasaran program revitalisasi ditetapkan berdasarkan kondisi kerusakan bangunan sekolah.
 
Menu revitalisasi ini disasarkan untuk rehabilitasi rusak sedang dan berat. Sekolah yang menjadi penerima dipastikan memiliki kondisi sarana dan prasarana yang membutuhkan perbaikan signifikan. "Kami menggunakan data DAK 2024 untuk lokus 2025, dikombinasikan dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang memuat kondisi sarana dan prasarana sekolah. Data tersebut kemudian diverifikasi dan divalidasi untuk memastikan ketepatan sasaran,” ujar Saryadi.
 
Ia menegaskan, baik sekolah negeri maupun swasta memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan bantuan revitalisasi, selama memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. “Selama memenuhi kriteria, memiliki kondisi ruang dan sarana prasarana yang rusak, terdaftar di Dapodik, dan memiliki kepemilikan lahan yang sah, maka sekolah berhak mengajukan revitalisasi,” tambahnya.
 
Revitalisasi Sekolah Ubah Wajah SMKN I Cibogo, dari Nyaris Roboh Kini Jadi Kelas Nyaman
SMKN 1 Cibogo, Subang. Foto: Medcom/Citra Larasati
 
Untuk tahun depan, Saryadi menyebut, pemerintah memiliki komitmen yang sama untuk revitalisasi. “InsyaAllah akan dialokasikan kembali anggaran untuk revitalisasi,” ujarnya. Pelaksanaan revitalisasi turut melibatkan berbagai pemangku kebijakan, termasuk pemerintah daerah. Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Edy Purwanto, menyebutkan, pihaknya berperan aktif dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan program.
 
“Kami melakukan pengawasan bagaimana membantu kontrol ketika sudah sampai ke target-targetnya. Kita lihat dari target-target itu apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan,” jelasnya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan