Ilustrasi buku. Medcom
Ilustrasi buku. Medcom

Mengenal Luca Pacioli, Penemu Sistem Pembukuan Ganda dalam Akuntansi

Medcom • 16 Juni 2022 20:43
Jakarta: Sistem pembukuan ganda merupakan salah satu metode pencatatan transaksi keuangan yang biasa digunakan dalam akuntansi. Sistem ini menekankan bahwa jumlah debit harus sama dengan jumlah kredit.
 
Sistem pembukuan ganda atau disebut juga double entry, rupanya pertama kali dicetuskan oleh Luca Pacioli pada 1494. Matematikawan asal Italia itu bahkan sampai dijuluki The Father of Accounting alias Bapak Akuntansi Dunia.
 
Meski disematkan predikat demikian, Pacioli bukan orang pertama yang menemukan akuntansi. Akuntansi sudah ada sejak jutaan tahun lalu, lebih tepatnya beriringan dengan eksistensi uang sebagai alat transaksi.

Transaksi jual beli kala itu dicatat di lempengan tanah liat, kemudian berkembang menjadi naskah lontar. Pencatatan ini lambat laun makin sulit dimengerti, hingga akhirnya tercetuslah metode double entry sebagaimana yang digagas Pacioli.
 
Lantas, seperti apa sepak terjang Pacioli sampai akhirnya bisa menemukan sistem pembukuan ganda dalam akuntansi? Simak kisah hidupnya berikut ini dikutip dari Zenius:

Awal kehidupan Luca Pacioli

Luca Pacioli lahir dengan nama asli Fra Luca Bartolomeo de Pacioli pada 1445. Pria asal Sansepolcro, Italia, itu tidak dibesarkan orang tuanya, melainkan tinggal bersama keluarga Befolci sejak kecil.
 
Pacioli diyakini pernah mengemban pendidikan di studio milik Piero della Francesca, seorang pelukis yang memegang kontribusi besar bagi Renaisans Italia pada abad ke-20. Dia juga dikenal sebagai matematikawan dan ahli geometri kala itu.
 
Di akhir masa remajanya, Pacioli meninggalkan kota kelahirannya dan pergi ke Venesia. Dia bertemu dengan pedagang kaya bernama Antonio Rompiansi, kemudian memutuskan untuk bekerja dengannya.
 
Lantaran memiliki kemampuan matematika dasar yang mumpuni, Pacioli dipercaya menjadi tutor untuk mengajar ketiga putra Rompiansi. Kesempatan ini merupakan pengalaman mengajar Pacioli yang pertama.
 
Selain mengajar, Pacioli juga memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di bidang matematika. Dia berguru kepada seorang filsuf dan matematikawan asal Venice bernama Domenico Bragadino.
 
 

Pacioli menjadi seorang matematikawan

Berkat pembelajaran dari Bragadino, Pacalio menuangkan ilmu dan pengetahuannya ke dalam sebuah tulisan. Karya tersebut mulanya didedikasikan untuk ketiga muridnya yang merupakan anak Rompiansi.
 
Karya yang selesai dikerjakan pada 1470 itu berisi tulisan tentang aritmatika. Ini merupakan cabang ilmu matematika yang berupa penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
 
Setelah menyelesaikan karya untuk anak-anak dari bosnya, Pacioli meninggalkan Venesia dan pergi ke Roma. Di sana, Pacioli tinggal di rumah Leon Battista Alberti, seorang penulis, penyair, pendeta, filsuf, seniman, dan kriptografi humanis pada masa Renaisans Italia, selama beberapa bulan.
 
Ketika tinggal bersama Alberti, Pacioli tak cuma dibekali ilmu matematika saja, melainkan pengetahuan keagamaan yang membuatnya belajar teologi. Alhasil, Pacioli pun sempat menjadi seorang biarawan di Ordo Fransiskan.
 
Memasuki tahun 1477, Pacioli semakin mengeksplor dirinya dan menghabiskan waktunya untuk berpindah dari satu kota ke kota lainnya. Bukan sekadar jalan-jalan, Pacioli berpindah lantaran mengajar aritmatika di berbagai universitas.
 
Dia mulai mengajar di Universitas Perugia dari 1477 hingga 1480. Tak cuma mengajar saja, Pacioli juga menuliskan karya kedua berjudul Tractatus Mathematicus ad Discipulos Perusinos.
 
Buku yang ditulis mulai Desember 1477 hingga April 1478 ini berisikan 16 bagian. Buku ini membahas aritmatika pedagang dan dirancang sebagai modul untuk mahasiswa yang diajarnya.
 
Pacioli kemudian mengajar di Zara, yang sekarang disebut Zadar atau Jadera di Kroasia. Dia kembali menulis karya ketiga tentang aritmatika, namun seluruh tulisannya ini tak pernah diterbitkan.
 

Pacioli dijuluki Bapak Akuntansi Dunia

Perjalanan Pacioli sebagai matematikawan yang mengajar dari satu tempat ke tempat lainnya masih terus berlanjut. Sampai akhirnya, setelah menghabiskan kurang lebih dua tahun di Roma, dia memutuskan untuk kembali ke Sansepolcro pada 1489.
 
Kota kelahirannya ini menjadi tempat di mana Pacioli pertama kali menyusun konsep akuntansi modern debit kredit. Konsep ini dia tuangkan dalam sebuah karya berjudul Summa de arithmetica, geometria, proportioni et proportionalita (1494).
 
Sama seperti ketiga karya sebelumnya, tulisan ini semula juga didedikasikan untuk muridnya. Namun, kali ini, Pacioli mempublikasikan tulisannya.
 
Usai diterbitkan, buku karya Pacioli menjadi sangat populer. Pasalnya, buku ini memuat penjelasan dan deskripsi mengenai metode pembukuan yang digunakan pedagang Venesia selama masa Renaisans Italia.
 
Metode pembukuan dagang inilah yang dikenal dengan sistem akuntansi entri ganda. Dengan kata lain, Pacioli mengenalkan sistem pembukuan berpasangan dalam buku berjudul Summa de arithmetica yang membuat dirinya dijuluki sebagai Bapak Akuntansi Dunia.
 
Bagian dari buku ini juga memuat penjelasan mengenai aset, seperti piutang, persediaan, modal, pendapatan, pengeluaran, hingga laporan laba dan rugi. Pacioli juga mendemonstrasikan pencatatan jurnal penutup akhir tahun dan mengusulkan agar neraca saldo digunakan untuk membuktikan buku besar yang seimbang.
 
 

Karya Pacioli lainnya

Setelah menerbitkan buku yang membuatnya dijuluki Bapak Akuntansi Dunia, Pacioli tak berhenti untuk berkontribusi mengembangkan ilmu pengetahuan. Dia kembali membuat karya berjudul De viribus quantitatis yang ditulis antara tahun 1496–1508.
 
Buku ini berisi referensi pertama untuk trik kartu serta panduan tentang cara menyulap, memakan api, dan membuat koin menari. Dengan kata lain, buku ini menggambarkan dasar dari sihir modern dan teka-teki numerik.
 
Sayangnya, karya ini lagi-lagi tidak dipublikasikan dan hanya disimpan sebagai arsip. De viribus quantitatis baru diterbitkan untuk pertama kalinya pada 2007 setelah ditemukan oleh ahli matematika bernama David Singmaster.
 
Tak berhenti si situ, Pacioli kembali membuat karya berjudul De divina proportione yang ditulis di Milan pada 1496–1498. Buku ini lantas diterbitkan di Venesia pada 1509.
 
Karya ini berisi tentang matematika dan proporsi artistik, khususnya matematika rasio emas dan penerapannya dalam arsitektur. Beberapa ilustrasi dalam buku ini digambar oleh Leonardo da Vinci, seorang pelukis ternama, ketika dia belajar matematika dari Pacioli.

Akhir kehidupan Luca Pacioli

Pacioli sempat menetap lagi di Perugia dan Roma untuk mengajar. Hingga akhirnya, pada 1517, dia memutuskan kembali ke kampung halamannya di Sansepolcro. Di tahun itu juga, tepatnya tanggal 19 Juni, Pacioli mengembuskan napas terakhir. (Nurisma Rahmatika)
 
Baca: Mengenal Kerajaan Demak, Kerajaan Islam Pertama yang Didirikan Keturunan Tionghoa
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan