"Ini juga persepsi yang salah. Jalur mandiri maupun jalur SNMPTN, SBMPTN itu semuanya basisnya UKT. Jadi, di jalur mandiri mahasiswa yang tidak mampu itu juga bisa uang kuliahnya nol, ada yang uang kuliahnya Rp500 ribu, ada yang uang kuliahnya Rp1 juta, tapi juga ada yang Rp10 juta," kata Nizam di Gedung Kemendikbudristek, Jakarta, Rabu, 14 September 2022.
Dia membantah jalur mandiri lebih mahal ketimbang jalur seleksi lainnya. Nizam menjelaskan biaya kuliah di jalur mandiri bisa disetarakan dengan kemampuan orang tua.
Nizam menyebut yang kerap menyebabkan pandangan jalur mandiri mahal ialah calon mahasiswa berpikir UKT akan memengaruhi penilaian seleksi. Sehingga, memilih UKT dengan level tinggi.
"Kadang-kadang siswa itu karena takut, 'ini jangan-jangan ini berpengaruh terhadap capaian saya', dia memilih yang tertinggi misalnya. Nanti ketika kemudian diterima, 'lho kamu memilih yang tertinggi', 'wah enggak bisa Pak saya, itu orang tua saya tidak mampu'. Nah hal itu yang kadang-kadang terjadi. Seolah-olah jalur mandiri itu jalur yang mahal. Tapi sama sekali tidak demikian," tegas Nizam.
Nizam mengaku pihaknya sudah mengumpulkan data terkait hal-hal tersebut. Data menunjukkan ada mahasiswa yang masuk dari jalur mandiri dengan UKT Rp0.
"Bahkan, tak sedikit dari mereka yang mendapatkan beasiswa dari perguruan tinggi. Banyak yang diberikan beasiswa dari perguruan tinggi," beber dia.
Baca juga: Jalur Mandiri Kerap Bermasalah, Nadiem: Seleksi Harus Berdasarkan Akademis dan Jauh dari Komersial |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News