"Jika Nadiem merasa kena getah atas kebijakan tersebut. Mengapa tidak merevisi permendikbud PPDB Zonasi. Nampak Nadiem ingin lepas tangan," kata Ketua Hikmah dan Kebijakan Publik PP Pemuda Muhammadiyah, Andreyan Noor, Senin, 31 Juli 2023
Sikap Nadiem yang seolah menyalahkan menteri sebelumnya dinilai menunjukkan ketidakmampuan Nadiem dalam memimpin Kementerian Pendidikan.
"Dengan menyeret-nyeret menteri sebelumnya adalah bentuk dari ketidakmampuan Nadiem sebagai pemimpin. Bukannya mengurai masalah, ia malah membuat masalah semakin runyam," ujarnya.
Baca juga: Mengenal Sistem Zonasi dalam PPDB: Pengertian, Manfaat, Tujuan, Jenis, hingga Pentingnya
Seperti diketahui, Nadiem Makarim menyebut kebijakan PPDB dengan sistem zonasi merepotkan. Sebab, setiap tahun dia harus menerima protes dari orang tua siswa akibat kebijakan warisan Mendikbud era sebelumnya, Muhadjir Effendy.
"Kita kena getahnya setiap tahun karena (PPDB) zonasi," ujar Nadiem saat acara Ngobrol Publik bertajuk 'Semua Punya Peran Nyata untuk Pendidikan' di acara Belajaraya 2023 di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Sabtu, 29 Juli 2023.
Nadiem menegaskan PPDB bukan programnya. Melainkan kebijakan yang dilahirkan Muhadjir Effendy.
"Itu kebijakan sebelumnya, Pak Muhadjir. Tapi kita sebagai satu tim merasa ini adalah kebijakan yang sangat penting," jelasnya.
Nadiem menyebut PPDB penting untuk mengatasi kesenjangan. Program tersebut mampu mengurangi banyaknya orang tua yang harus mengeluarkan biaya besar untuk menyekolahkan anaknya di sekolah swasta.
"Anak-anak yang tidak mampu akan selalu harus bayar sekolah swasta. Sekolah swasta buat tempat anak-anak yang enggak bisa masuk sekolah negeri," kata Nadiem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News