Pastinya, Sobat Medcom ingin menambah uang saku selama kuliah di luar negeri dengan bekerja yaa. Jangan khawatir! Kamu masih bisa kuliah sambil bekerja paruh waktu dengan lima beasiswa berikut ini.
Berikut lima beasiswa yang memperbolehkan penerimanya bekerja paruh waktu dikutip dari akun Instagram @Kobieducation:
1. Manaaki New Zealand Scholarship
Beasiswa ini ditujukan bagi jenjang S2 dan S3 di Selandia Baru. Beasiswa Manaaki New Zealand memberikan kesempatan penerimanya bekerja paruh waktu sebanyak 20 jam/pekan pada waktu kuliah atau 40 jam/pekan pada waktu libur, seperti semester break atau summer break.Upah minimum bagi pekerja paruh waktu di Selandia Baru adalah NZ$14,75/jam atau Rp139 ribu. Jumlah yang cukup bagi pekerja paruh waktu dan mahasiswa di sana.
Beberapa jenis pekerjaan paruh waktu yang tersedia di Selandia Baru adalah petugas kebersihan, cleaning, kitchen helper, shop assistant, dan lain sebagainya.
2. MEXT Scholarship
Beasiswa ini ditujukan bagi mahasiswa tingkat D2/D3/S1/S2/S3 di Jepang. Penerima beasiswa ini bisa bekerja paruh waktu atau disebut juga baito . Kamu yang ingin bekerja paruh waktu dapat bekerja sampai 28 jam/pekan. Pastikan jadwal kerja tidak menganggu perkuliahanmu!Jepang sendiri merupakan salah satu negara yang memberikan peluang kerja paruh waktu dengan jumlah besar. Jumlah gaji yang dihasilkan tergantung pekerjaan yang dilakukan, umumnya ¥800-1000/jam atau Rp80 ribu-120 ribu.
Beberapa jenis pekerjaan yang bisa dilakukan, seperti waiters, kasir atau asisten toko, housekeeping di hotel, dan lain-lain.
3. Australia Awards Scholarship
Beasiswa ini ditujukan bagi pendidikan tingkat S2 dan S3 di Australia. Penerima beasiswa ini diizinkan bekerja paruh waktu selama 20 jam/ dua pekan di waktu kuliah dan tak memiliki batasan waktu saat liburan.Upah minimum yang disediakan dari pekerjaan paruh waktu sebanyak AUD15,86/jam atau RP160 ribu. Jumlah yang terbilang cukup besar dengan hitungan per jam.
Beberapa pekerjaan paruh waktu yang tersedia, yakni cleaning, petugas delivery, barista, waiters, petugas hotel, pemetik buah, dan lain sebagainya.
4. Global Korea Scholarship
Beasiswa ini ditujukan bagi mahasiswa S1/S2/S3 di Korea Selatan. Beasiswa ini sifatnya fleksibel karena tidak mewajibkan penerimanya kembali ke Indonesia. Selain itu, beasiswa ini juga memberikan akses kerja paruh waktu bagi penerimanya.Persyaratan kerja paruh waktu yang diizinkan adalah mahasiswa hanya boleh mengambil pekerjaan yang ada di lingkup jurusan atau bekerja paruh waktu di luar jurusan saat libur kuliah.
Besar gaji pekerja paruh waktu di Korea Selatan sekitar 12.000 hingga 25.000 Won atau Rp140 ribu-292 ribu per jam. Beberapa jenis pekerjaan paruh waktu bagi mahasiswa di Korea Selatan adalah cleaning di sekolah, bekerja di kantin dan asrama, serta pengajar bahasa Inggris.
5. Chevening Scholarship
Beasiswa ini ditujukan bagi mahasiswa tingkat S2 di Inggris. Beasiswa Chevening juga memperbolehkan penerimanya bekerja paruh waktu sebanyak 20 jam/pekan.Besar gaji berdasar upah minimum yang diperoleh adalah £9,5/jam atau Rp180 ribu. Jumlah yang terbilang lumayan untuk menambah uang jajan di sana.
Lowongan pekerjaan di sana bisa diakses di website jobshop kampus atau Linkedin, seperti pekerjaan paruh waktu asisten riset, asisten warehouse, cleaning, perawat panti jompo, asisten toko/supermarket, dan lain-lain.
Nah, itulah lima daftar beasiswa luar negeri yang memberikan akses bagi penerimanya untuk bekerja paruh waktu. Yuk, coba daftar beasiswa di sana dan tambah pengalaman kamu bekerja di luar negeri! (Abdurrahman Addakhil)
Baca juga: Jangan Salah, Ini 4 Aturan Unik Beasiswa Kuliah Luar Negeri |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id