Wisudawan termuda UNY Dyana Arum Nugraini. DOK UNY
Wisudawan termuda UNY Dyana Arum Nugraini. DOK UNY

Kisah Dyana, Putri Petani yang Jadi Wisudawan Termuda UNY

Renatha Swasty • 13 September 2023 15:26
Jakarta: Dyana Arum Nugraini berhasil mendapatkan gelar Sarjana Terapan pada usia 21 tahun 1 bulan dan menjadi wisudawan termuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Dia memang sudah mengenyam bangku sekolah sejak usia muda.
 
Dyana masuk TK pada usia 4 tahun. Di TK, dia hanya bertahan selama 8 bulan karena melanjutkan studi di bangku SD. Awalnya, orang tuanya ragu memasukkan Dyana ke SD karena umur yang belum mencukupi dan takut tidak bisa mengikuti proses pembelajaran di kelas.
 
"Namun dengan berjalannya pembelajaran, saya dapat menangkap materi yang dijelaskan dengan baik sehingga saya dapat naik kelas," cerita Dyana dikutip dari laman uny.ac.id, Rabu, 13 September 2023.

Dia lalu masuk bangku SMK pada 2016 di usia 13 tahun. Dyana merupakan alumni SMKN 2 Yogyakarta Jurusan Sipil.
 
Anak kedua dari dua bersaudara itu tertarik pada jurusan otomotif karena melihat kakak laki-lakinya yang berkuliah di jurusan otomotif. Dyana menilai membongkar mesin motor, memasang, dan seterusnya merupakan hal mengasyikkan.
 
Dari situ, muncul rasa ketertarikan berkecimpung dan mempelajari bidang tersebut. Dyana juga diberitahu di jurusan otomotif memiliki materi sangat kompleks dari proses teori, perancangan, serta praktik langsung di lapangan.
 
Rasa ketertarikan tersebut menjadi motivasi untuk belajar giat agar dapat diterima di bangku perkuliahan. “Saat di bangku kelas 3 SMK, saya mulai belajar mengerjakan tes untuk masuk perguruan tinggi,” ungkap dia.
 
Setelah lulus SMK, Dyana mulai mencari informasi terkait pendaftaran kuliah di UNY karena lebih tertarik pada proses pelajaran praktik. Sehingga, tujuan yang dipilihnya adalah D4 Teknik Otomotif.
 
“Selain meminta doa dari orang tua, saya juga terus belajar agar diterima di UNY,” ungkap dia.
 
Pada 2019, D4 UNY dibuka khusus untuk jalur mandiri, sehingga Dyana fokus belajar dan mengikuti tes mandiri. “Hal yang saya tanamkan pada diri saya sebelum mengikuti tes, yang penting coba dulu dan usaha yang maksimal,” ujar dia.
 
Dengan usaha dan doan, Dyana akhirnya diterima sebagai mahasiswa baru UNY. Selama proses orientasi jurusan Otomotif D4 2019 yang mayoritas mahasiswanya laki-laki dan perempuan menjadi minoritas, hal tersebut tidak menjadi permasalahan.
 
Sebagai lulusan SMK, dia dapat beradaptasi dengan cepat dengan lingkungan baru. Semakin berjalannya proses kuliah, Dyana merasa terbantu oleh teman-teman. Mereka memberikan support, membantu, dan mengajari materi-materi yang belum dia pahami.
 
"Dari penjelasan materi yang diberikan oleh dosen dan teman-teman, memudahkan saya untuk menangkap materi tersebut sehingga saya paham dari penjelasan yang diberikan dan mampu mengerjakan tugas yang diberikan” ujar dia.
 
Dyana mengaku dari semester 1 telah menekuni pelajaran yang menjadi keahliannya pada bidang tersebut. Apabila tidak tahu, dia tak segan bertanya kepada teman-teman maupun dosen.
 
Selama pandemi covid-19, di mana pembelajaran online, Dyana memanfaatkan sisa waktu kosong untuk bekerja part time. “Saya kuliah sambil bekerja selama 1 tahun,” beber dia.
Pada 2021, Dyana mengikuti organisasi himpunan mahasiswa periode kepengurusan 2021–2022 untuk mengembangkan soft skill, relasi, dan belajar tanggung jawab. Di tahun yang sama, Dyana juga mengikuti project kelas yang berjumlah 20 orang dengan dibantu oleh dosen pembimbing Moch. Solikin.
 
Mereka membuat mobil listrik difabel yang dapat dijadikan sebagai tugas akhir skripsi. Dyana mengaku dua kegiatan tersebut menuntutnya menerapkan time management skill agar semua kegiatan dapat berjalan beriringan dan menghasilkan output maksimal.
 
Anak pasangan Tumidi dan Woro Supeni yang bekerja sebagai petani tersebut mengikuti magang MSIB di PT INKA (Persero) Madiun. Dyana mengungkapkan mendapat banyak ilmu, pengetahuan, dan relasi baru.
 
Terdapat banyak fasilitas memadai bagi mahasiswa, mentor-mentor berpengalaman, serta project-project yang diberikan. Hal itu sangat membantu dalam proses pengembangan dan persiapan di dunia kerja.
 
Pelatihan soft skill bela negara yang difasilitasi oleh perusahaan dan dibantu oleh pelatih profesional juga mampu meningkatkan jiwa leadership dan teamwork. Adapula penerapan apel pagi dan sore yang mampu meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja.
 
“Selama proses pelaksanaan magang saya juga mulai mengerjakan skripsi. Dapat diterima magang di PT INKA (Persero) adalah suatu pengalaman luar biasa yang tidak terlupakan bagi saya,” kenang Dyana.
 
Dyana juga memanfaatkan waktunya dengan magang MSIB di PT Astra International Tbk, Sunter, Jakarta Utara selama 5 bulan. Magang itu memberikan Dyana wadah menuangkan ide kreativitas dan berinovasi.
 
Dyana banyak belajar tentang pengembangan pelatihan skill melalui training, project-project yang diberikan, materi yang disampaikan, serta ilmu sosial. Dia juga bertemu dengan banyak orang baru yang memberikan pelajaran untuk selalu berkembang dan berproses.
 
"Saya diberikan ruang untuk memberikan sebuah inovasi bagi perusahaan, sehingga saya memanfaatkan peluang yang ada untuk memberikan output yang terbaik bagi kemajuan diri saya dan perusahaan,” kata dia.
 
Warga Gondang Lutung, Donoharjo, Ngaglik, Sleman tersebut berhasil menyelesaikan studinya dengan predikat Cum Laude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,66 dan tercatat sebagai wisudawan termuda jenjang D4. Dyana berharap dengan bekal ilmu, pelajaran, dan pengetahuan, ia mampu mengimplementasikan di dunia kerja.
 
Sehingga, dapat berbakti dan membanggakan orang tuanya yang telah berjuang hingga di titik sekarang serta dapat bermanfaat dan berguna bagi orang lain.
 
“Prinsip yang saya tanamkan yaitu optimis, berusaha dengan sungguh-sungguh dan berdoa. Tidak peduli seberapa mustahil hal-hal yang terjadi, akan selalu ada kemungkinan di setiap ketidakmungkinan yang kita duga,” tutur Dyana.
 
Baca juga:  Lulus dari UNY, Khakam Hasilkan 170 Penghargaan Selama Kuliah

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan