ilustrasi. Foto/Pexels
ilustrasi. Foto/Pexels

Kasus Siswi Hina Palestina Tunjukkan Urgensi Literasi Digital untuk Anak

Citra Larasati • 21 Mei 2021 17:52

 
Menrut Nadia, perlu adanya program terintegrasi antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kemenkominfo terkait dengan peningkatan literasi digital. Terutama dengan memasukkan konten literasi digital dalam kurikulum sekolah.
 
"Dengan adanya konten pembelajaran ini, diharapkan siswa-siswi semakin dapat terinformasi dan dapat menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara bertanggung jawab,” jelas Nadia.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), persentase masyarakat usia 5-24 tahun di Indonesia yang menggunakan internet meningkat sebesar 22 persen dari periode 2015-2019. Salah satu penyebabnya adalah pelaksanaan kegiatan belajar daring selama masa pandemi ini.
 
Proses pembelajaran dan pemberian tugas kerap kali mengharuskan mereka menggunakan internet, terutama media sosial. Selain itu, adanya pembatasan sosial selama masa pandemi, anak-anak menggunakan media sosial dan teknologi untuk berinteraksi dengan teman-temannya hingga mencari hiburan.
 
Beberapa waktu lalu, siswa SMA di Bengkulu dikeluarkan dari sekolah setelah salah satu video miliknya yang diketahui menghina Palestina viral di media sosial. Berdasarkan hasil rapat dari Dinas Pendidikan setempat dan pihak sekolah, siswa tersebut dianggap telah melanggar poin tata tertib yang ditetapkan sekolah.
 
Meskipun telah memberikan permintaan maaf, keputusan pihak sekolah untuk mengeluarkannya tetap tidak berubah. Dikeluarkannya siswa tersebut dari sekolah merupakan sebuah keputusan yang berlebihan.
 
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan