Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Praktisi Mengajar antara UMI dan Kemendikbudristek. DOK UMI
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Praktisi Mengajar antara UMI dan Kemendikbudristek. DOK UMI

UMI Bakal Gelar Program Praktisi Mengajar

Renatha Swasty • 08 Mei 2024 13:53
Jakarta: Universitas Muslim Indonesia (UMI) bakal menggelar program Praktisi Mengajar. Ini sebagai upaya mempersiapkan lulusan sebagai SDM unggul agar lebih siap memasuki dunia kerja.
 
Kepastian ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Program Praktisi Mengajar Angkatan 4 Tahun 2024. Penandatanganan oleh Rektor UMI Sufirman Rahman didampingi Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Sumber Daya Pembelajaran UMI, Hanafi Ashad.
 
"Program Praktisi Mengajar bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa untuk melahirkan sumber daya unggul terutama alumni UMI. Untuk itu dengan program ini, adanya kolaborasi dunia akademik, industri, dan praktisi, sehingga mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dari praktisi berpengalaman di bidangnya," ujar Sufirman dalam keterangan tertulis, Rabu, 8 Mei 2024.

Sufirman mengatakan sebagai bentuk komitmen UMI mendukung program ini, pihaknya akan melakukan rapat kordinasi dengan seluruh Ketua Program Studi. Hal itu untuk membahas strategi program kerja dalam optimalisasi capaian IKU, khususnya terkait dengan program praktisi mengajar, IKU 4.
 
"Yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan serta memperkuat kesiapan alumni untuk berdaya saing di dunia kerja yang semakin kompetitif,” ujar Profesor Fakultas Hukum UMI itu.
 
Direktur Sumber Daya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Mohammad Sofwan Effendi, berharap perguruan tinggi dapat memanfaatkan program Praktisi Mengajar. Program ini tidak hanya untuk perguruan tinggi negeri tapi juga perguruan tinggi swasta.
 
“Perguruan tinggi negeri maupun swasta diharapkan memanfaatkan program ini yang bertujuan agar lulusan perguruan tinggi swasta yang memiliki banyak alumni memiliki kompetensi lebih yaitu kompetensi akademik dan praktisi dan lebih siap masuk di dunia kerja," ujar Sofwan.
 
Sofwan menyebut program ini mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan dosen. Hal itu agar tercipta pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam dan bermakna antar sivitas akademika di perguruan tinggi dan profesional di dunia kerja.
 
Dia mengungkapkan terdapat kesenjangan antara keahlian lulusan dan kebutuhan dunia kerja. Sehingga dunia kerja seringkali mengeluhkan kualitas lulusan perguruan tinggi.
 
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menginisiasi Program Praktisi Mengajar untuk mendorong kolaborasi aktif antara perguruan tinggi dan dunia kerja. Kolaborasi dalam pengembangan mata kuliah ini akan meningkatkan relevansi mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja.
 
Ke depan, melalui program ini, proses alih pengetahuan dan keahlian dari dunia kerja ke sivitas akademika dapat terus berkesinambungan. Sehingga, perguruan tinggi bisa menghasilkan lulusan yang siap berkarya di dunia kerja.
 
Sofwan juga mengimbau pimpinan perguruan tinggi swasta memfasilitasi mahasiswa memanfaatkan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) oleh kementerian. Mahasiswa dapat memanfaatkan peluang satu atau dua semester untuk terjun langsung di Industri atau dunia usaha lewat program itu.
 
Baca juga: Program Praktisi Mengajar Jembatani Pendidikan dan Industri

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan