"Ketika pelayanan pemerintahan, pelayanan pendidikan tidak bisa secara luring, kita harus berubah cepat menggunakan instrumen dalam jaringan. Ketika kita butuh data yang cepat, data yang akurat, data yang terintegrasi yang kita butuhkan adalah teknologi digital," ujar Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas) 2021 secara daring, Selasa, 4 Mei 2021.
Ia mengatakan, saat ini peran guru dan sekolah lebih sebagai fasilitator pendidikan untuk memfasilitasi Merdeka Belajar dari anak didiknya. Layanan pendidikan berbasis daring muncul di mana-mana.
"Akses pembelajaran dapat diperoleh dari berbagai sumber," ujar mantan Wali Kota Solo itu.
Ia mengatakan, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, beserta seluruh pemangku kepentingan harus responsif terhadap tantangan dan peluang yang muncul secara cepat dan tidak terduga. "Kita harus responsif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," ucap Kepala Negara.
Baca: Ini Harapan Generasi Muda di Hardiknas 2021
Menanggapi hal tersebut, Pelaksana tugas (plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hendarman mengatakan arahan yang disampaikan Presiden akan menjadi pedoman dalam melaksanakan program Merdeka Belajar.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden yang telah mendukung terobosan-terobosan Merdeka Belajar dan memastikan pembelajaran di masa pandemi covid-19 tetap terlaksana," ujar Hendarman.
Selama masa pandemi Covid-19, kata Hendarman, Kemendikbudristek telah meluncurkan berbagai program dalam konteks Merdeka Belajar guna mendukung pembelajaran jarak jauh. Antara lain bantuan kuota data internet bagi pendidik dan pelajar, serta pengembangan digitalisasi sekolah.
"Guna mendukung perkembangan pemanfaatan teknologi pada saat ini, program Merdeka Belajar akan terus kita kembangkan khususnya bagi daerah-daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) yang masih banyak belum terpapar teknologi," ujar Hendarman.
Kemendikbudristek akan memastikan tidak hanya terkait pengadaan alat elektronik pada program digitalisasi sekolah ini. Rencananya, Kemendikbudristek akan membuat suatu platform agar para guru bisa dengan mudah mengunduh kurikulum dan memilih kurikulum dalam bentuk modul-modul, sehingga proses pembelajaran jauh lebih efisien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News