"Ini adalah salah satu Prodi yang tidak seperti yang telah berjalan selama ini. Ini Prodi milenial," kata Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir di sela-sela peresmian Gedung Program Studi (Prodi) D3 Teknologi Pulp dan Kertas Universitas Riau di Pekanbaru, Selasa, 29 Januari 2019.
Nasir mengatakan, Prodi Teknologi Pulp dan Kertas ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja, terutama industri pengolahan bubur kertas dan produksi kertas. Menurut Nasir, industri Pulp dan Kertas di Indonesia sangat besar, namun kesiapan sumber daya manusia (SDM) untuk mengisi kebutuhan ini kurang memadai.
"Padahal kita punya potensi besar. Selama ini pendidikan Pulp and Paper belum ada. Baru ada di Universitas Riau ini, kerja sama dengan Tanoto Foundation dan Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP)," ujarnya.
Baca: President University Sesuaikan Kurikulum Dua Tahun Sekali
Teknologi Pulp dan Kertas merupakan Prodi ke 94 di Universitas Riau, dibangun sejak 2018. Nasir memberikan apresiasi investasi dan komitmen RAPP dan Tanoto Foundation dalam mendukung agenda pemerintah untuk memperkuat SDM di tengah semakin ketatnya persaingan dunia kerja.
Dia berharap, ke depan Prodi Teknologi Pulp dan Kertas dapat memberikan manfaat kepada generasi penerus bangsa yang suatu saat akan bergelut pada dunia pulp dan kertas. Selain itu, Nasir juga meminta agar Prodi Teknologi Pulp dan Kertas dapat terus berkembang, sehingga tidak mungkin Prodi Teknologi Pulp dan Kertas dapat dipisah dan berdiri masing-masing.
"Tentu ini sesuai dengan kebutuhan industri. Pasarnya sangat jelas," ujarnya.
Terpisah, Rektor Universitas Riau, Aras Mulyadi menjelaskan bahwa Prodi Teknologi Pulp dan Kertas mulai diinisiasi sejak 2017 silam. Selanjutnya, pembangunan gedung Prodi ke 94 di perguruan tinggi negeri terbesar di Riau itu mulai dibangun pada Januari 2018.
"Tanggal 6 Juni 2018, izin pembukaan Prodi diterbitkan berdasarkan SK Menristekdikti. Hari ini merupakan hari istimewa bagi Universitas Riau," terang Aras.
Anggaran yang disiapkan untuk pembangunan Prodi Teknologi Pulp dan Kertas diperkriakan mencapai Rp24,8 miliar bersumber dari Tanoto Foundation dan RAPP. Prodi tersebut memiliki 55 mahasiswa angkatan pertama.
"Seluruh mahasiswa angkatan pertama itu berhasil duduk di bangku kuliah setelah menyingkirkan lebih dari 240 calon mahasiswa," sebut Aras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News