Lompat batu merupakan simbol budaya yang memadukan keberanian, kekuatan, dan ketangkasan. Pada mulanya, tradisi ini berasal dari kebiasaan berperang antardesa suku-suku di Pulau Nias.
Namun, seiring berjalannya waktu, lompat batu tidak lagi menjadi persiapan untuk perang, melainkan sebuah ritual adat yang diwariskan secara turun-temurun. Dikutip dari unggahan Instagram @kemendikdasmen, tradisi lompat batu suku Nias dikenal dengan nama fahombo.
Baca juga: Tradisi Bakaua Wujud Syukur Panen dan Harmoni Petani di Festival Alek Mandeh |
Umumnya, tradisi ini dilakukan oleh laki-laki. Anak-anak laki-laki suku Nias dilatih sejak dini untuk melompati tumpukan batu setinggi dua meter, sebuah tantangan yang menunjukkan kesiapan mereka secara fisik dan mental untuk dianggap dewasa.
Selain membutuhkan latihan keras, masyarakat Nias juga percaya keberhasilan melompati batu tidak hanya bergantung pada ketangkasan, tetapi juga berkaitan dengan unsur magis yang berasal dari roh leluhur.
Tradisi lompat batu kini menjadi daya tarik budaya yang mendunia, sekaligus simbol keberanian dan warisan leluhur yang dijaga oleh masyarakat Nias. (Suchika Julian Putri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id