Ilustrasi: Medcom
Ilustrasi: Medcom

Keterbatasan Guru BK Picu Perundungan di Dunia Pendidikan

Ilham Pratama Putra • 20 Agustus 2024 15:00
Jakarta: Maraknya kasus perundungan atau bullying di dunia pendidikan mengundang keprihatinan banyak pihak. Terbaru muncul kasus perundungan yang dialami mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Padjadjaran (Unpad).
 
Di Undip, mahasiswi PPDS itu diduga dirundung hingga melakukan bunuh diri karena tertekan. Sedang di Unpad mahasiswa junior itu mendapatkan perundungan dari dosen hingga mahasiswa residensi senior di fakultasnya
 
Plt Deputi VI Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Warsito mengatakan kasus perundungan terus muncul memiliki kaitan dengan ketersediaan guru Bimbingan Konseling (BK) saat siswa masih di sekolah. Di mana guru BK, kata dia, memiliki peran penting terhadap pengawasan dan melakukan bimbingan terhadap perilaku siswa.

"Kaitan dengan masih minimnya kita memiliki pendidikan bimbingan konseling, yang ini memang jumlahnya masih kurang dan juga formasi juga masih jarang dibuka karena masih prioritas kepada guru mata pelajaran," kata Warsito di Jakarta, Senin 19 Agustus 2024.
 
Oleh karena itu, pihaknya mendorong kepada pemerintah daerah maupun satuan satuan pendidikan untuk mengadakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Psikis atau pendidikan kepada guru, kemudian tenaga kependidikan. Utamanya terkait pengetahuan perilaku kekerasan.
 
"Bila perlu penjaga kantin pun dilibatkan supaya bisa memiliki kemampuan mendeteksi dini perubahan perilaku bagi peserta didik, kiranya ada perundungan, kiranya ada bullying ataupun kekerasan seksual dan seterusnya sehingga benar-benar bisa tertangani sejak dini," jelas dia.
 
Di samping itu, pemerintah pusat, kata dia, bakal mendorong terbitnya regulasi untuk mengatasi perundungan di lingkup pendidikan. Sosialisasi pengertahuan perilaku kekerasan juga akan terus digencarkan.
 
Nantinya orang tua juga diberikan pendidikan mengajari kepada anaknya untuk mau lapor atau perilaku-perlaku seperti apa yang kemudian itu diindikasi bagian dari kekerasan.
 
"Misalkan mohon maaf ini disentuh bagian dadanya atau mungkin pinggulnya ini informasi infografis yang sekarang ada beberapa satuan pendidikan sudah memberikan itu namun kita akan mendorong lebih detail lagi untuk benar-benar menjadi petunjuk teknis sehingga juga bagi orang tua juga jelas bagi anak juga jelas sehingga bisa ditangani sejak dini," tuturnya.
Baca juga: Perundungan Mahasiswa PPDS, Kemenko PMK Minta Pemda Bentuk Satgas Terpadu


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan