Melansir laman esi.kemdikbud.go.id, Rengasdengklok dikenal sebagai daerah yang menjadi tempat pengamanan Soekarno-Hatta. Keduanya "diculik" di sebuah rumah milik petani Tionghoa, Djiaw Kie Siong di desa tersebut.
"Penculikan yang dilakukan golongan muda terhadap Soekarno-Hatta kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan," ujar cucu dari Djiaw Kie Siong, Yanto dalam Metro Xinwen dikutip, sabtu 17 Agustus 2024.
Yanto dan keluarganya kini masih meninggali rumah yang kini menjadi cagar budaya tersebut. Setidaknya keluarganya secara turun menurun telah tinggal di rumah itu selama 104 tahun.
Yanto pun menjelaskan jika rumahnya hanya mengalami pemugaran di bagian dapur. Sisanya masih sama ketika Soekarno-Hatta datang.
"Soekarno-Hatta datang itu 16 Agustus 1945 pagi, kalau tidak salah dijemput setelah sahur karena waktu itu bulan puasa," tutur dia.
Ia menerangkan, seluruh kegiatan persiapan proklamasi serta rapat-rapat persiapan kemerdekaan dilakukan di rumah tersebut. Soekarno-Hatta pun disediakan kamar untuk beristirahat di ruang tersebut.
"Sekarang rumah ini menjadi tempat edukasi pelajar. Mereka bisa datang ke tempat ini untuk memahami sejarah. Kita mesti melestarikan jasa pahlawan dari apa yang kita bisa," tutup Yanto.
Sejarah Singkat Peristiwa Rengasdengklok.
Pada masa itu, proklamasi kemerdekaan Indonesia telah direncanakan oleh Soekarno dan Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun, para pemuda merasa bahwa situasi tidak boleh ditunda lebih lama dan ingin memastikan bahwa proklamasi dilakukan segera.Mereka khawatir jika proklamasi ditunda, ada kemungkinan Jepang atau pihak lain akan menghalangi kemerdekaan Indonesia. Karena itu, Soekarno-Hatta dibawa ke Rengasdengklok bersama tokoh nasional lainnya seperti Soekarni, Chaerul Saleh dan lain-lain untuk mempercepat proklamasi.
Di sisi lain, di Jakarta pada 16 Agustus 1945 itu seharusnya dilaksanakan rapat PPKI. Namun ketika Soekarno dan Hatta tidak kunjung muncul, anggota PPKI yang lain panik dan mulai mencari-cari.
Wikana, salah seorang tokoh golongan muda yang terlibat dalam penculikan Soekarno dan Hatta memberitahukan Ahmad Soebardjo yang juga salah satu anggota PPKI, apa yang telah terjadi dan di mana Soekarno dan Hatta saat ini. Maka kemudian dimulailah kembali dialog antara golongan muda yang dipimpin oleh Wikana dengan golongan tua yang diwakili oleh Ahmad Soebardjo.
Kedua pihak akhirnya menyepakati bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan paling lambat pada keesokan harinya. Lalu pada malam harinya Ahmad Soebardjo menjemput Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta.
Soekarno dan Hatta akhirnya dibawa kembali ke Jakarta pada malam hari tanggal 16 Agustus 1945. Keduanya beserta rombongan kembali berkumpul di rumah Laksamana Maeda untuk merumuskan naskah teks proklamasi.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia pun diumumkan keesokan harinya. Proklamasi akhirnya diumumlan pukul 10.00 pagi di kediaman Soekarno pada 17 Agustus 1945, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.
Baca juga: Putri Asli Kaltim Livenia Evelyn Jadi Pembawa Baki Paskibraka HUT ke-79 RI di IKN, Ini Profilnya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id