"Pelayanan transportasi ini, kuncinya ada pada sopir. Sekarang seberapa banyak kita memberikan perhatian kepada mereka," kata Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Welfizon Yuza dikutip dari ANTARA, Kamis, 15 Mei 2025.
Menurut dia, perusahaan milik Pemprov DKI itu saat ini memiliki lebih dari 12 ribu sopir yang terdiri dari Mikrotrans, Transjakarta, dan bus Non-BRT.
Selama ini, kata dia, sekolah untuk menjadi pramudi di Indonesia belum ada, berbeda dengan pilot, masinis, dan nahkoda. Mereka mempunyai sekolah.
Untuk itu, kata Welfizon pihaknya mencoba memberikan pendidikan kepada para pramudi dengan membuka Transjakarta Academy yang pada tahap awal dikhususkan bagi sopir Transjakarta.
Baca juga: Pembelajaran Deep Learning Diharapkan Bikin Siswa Mampu Memahami Bacaan, Logical Thinking hingga Dekat dengan AI |
Transjakarta Academy akan dibuka dalam waktu dekat, sebab saat ini telah memiliki sertifikat dari Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta. "Ini jadi rintisan sekolah untuk jadi profesi pramudi. Jadi, orang kalau mau menjadi pramudi itu harus ada jenjangnya," ujarnya.
Welfizon menambahkan melalui sekolah ini, para sopir diharapkan dapat meningkatkan kualitasnya sehingga pelayanan kepada para pengguna jasa semakin baik lagi. Ia mengakui selama ini dalam mengelola para sopir melalui pengawasan, pengenaan sanksi, pelatihan, serta melalui sertifikasi.
"Ke depannya yang kita pikirkan yaitu standar pramudi kita lebih baik. Kita menyediakan sekolahnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News