Dilansir dari Antara, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Jepang memperkirakan sekitar 500 hingga 1.000 siswa baru akan memenuhi syarat untuk menerima beasiswa, baik dalam bentuk hibah atau pinjaman.
Kementerian Pendidikan Jepang akan memasukkan calon penerima beasiswa yang tinggal di negara tersebut bersama orang tuanya dengan visa tanggungan. Syaratnya, calon penerima beasiswa telah menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SD, SMP, dan SMA di Jepang dan berniat bekerja dan tinggal di Jepang setelah lulus dari universitas.
Selama ini, beasiswa yang diberikan oleh Japan Student Services Organization hanya tersedia bagi warga negara Jepang serta warga negara asing dengan visa sebagai penduduk tetap khusus, penduduk tetap, atau penduduk jangka panjang yang bermaksud tinggal di Jepang secara permanen.
Sebelumnya, anggota parlemen dari partai berkuasa di Jepang yakni Partai Demokrat Liberal menyerukan pemerintah memperluas dukungan akademis bagi anak-anak warga asing. Hal itu dalam upaya mendapatkan tenaga kerja asing saat Jepang mengalami penurunan populasi.
Kelompok masyarakat sipil, termasuk lembaga swadaya masyarakat Solidarity Network with Migrants Japan juga menyerukan perluasan cakupan beasiswa. Sebab, mempertimbangkan anak-anak pekerja asing cenderung menghadapi kesulitan keuangan.
Kementerian Tenaga Kerja Jepang mencatat jumlah pekerja asing di Jepang pada akhir Oktober 2023 mencapai 2.048.675 orang. Jumlah itu naik sebesar 12,4 persen dari tahun sebelumnya.
Sejalan dengan peningkatan jumlah pekerja asing, Badan Layanan Imigrasi Jepang mendata orang asing yang memasuki Jepang dengan visa tanggungan berjumlah 244.890 orang pada akhir Juni 2023 atau naik 7,5 persen dari tahun sebelumnya.
Baca juga: Siap-Siap MEXT Scholarship Segera Dibuka: Beasiswa Kuliah di Jepang Tak Wajib Pulang |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News