Siswa tengah membaca di perpustakaan. Foto: Medcom.id/Citra Larasati
Siswa tengah membaca di perpustakaan. Foto: Medcom.id/Citra Larasati

Indonesia Disebut Darurat Literasi, Kemendikbudristek: Tidak Sedarurat Itu

Citra Larasati • 01 Oktober 2023 15:59
Jakarta:  Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menilai, data yang menunjukkan Indonesia darurat literasi masih perlu dikritisi. Sebab sampel yang digunakan juga tidak sepenuhnya mewakili kondisi keseluruhan literasi di Indonesia.
 
"Darurat literasi memang, tapi sebenarnya tidak sedarurat itu. Sebetulnya tidak semuanya, karena kita punya anak sekolah di jenjang yang berbeda dan situasi yang berbeda," kata Kepala Badan Bahasa Kemendikbudristek, Aminudin Aziz, dalam konferensi pers Peningkatan Literasi di Jakarta, Sabtu malam, 30 September 2023.
 
Data darurat literasi sebelumnya diungkap Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), Data itu menyebutkan, minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,001 persen atau satu dari 1.000 orang yang gemar membaca.

Meski perlu dikritisi, namun menurut Aminudin, data tersebut tetap digunakan sebagai bahan koreksi dalam merencanakan program-program peningkatan literasi di Tanah Air.
 
Salah satunya adalah dengan meningkatkan program yang terkait infrasturktur, sekolah, buku, hingga sumber daya manusia di bidang kepustakaan maupun literasi secara umum.  "Ini tentu saling terkait, tidak bisa kita hanya sediakan perpustakaan kalau tidak ada buku yang menarik," terang Aminudin.
 
Untuk itu, Aminudin terus berupaya dalam menghadirkan bacaan yang menarik dan sesuai dengan usia dan tahapan membaca. Salah satunya adalah dengan melibatkan anak secara langsung untuk dapat menentukan buku yang menurutnya baik.
 
"Buku anak yang beredar selama ini adalah buku anak yang berdasarkan perspektif orang tua. Sekarang, kami kembangkan buku bacaan dengan DKT bersama para ahli dan anak secara langsung," ujarnya.
 
Aminudin juga mengatakan, Kemendikbudristek melihat isu literasi sangat penting, bahkan menjadi program prioritas.  Sejalan dengan apa yang dicantumkan dalam renstra, Kemendikbudristek bahkan fokus menugaskan dua unit utama untuk berkolaborasi meningkatkan literasi di Tanah Air.
 
Kedua unit utama itu yakni di Badan Bahasa dan Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP). "Badan bahasa menyiapkan bahan ajar untuk meningkatkan minat bacanya, sedangkan BSKAP yang menetapkan standarnya, buku yang menarik itu seperti apa," terang Aminudin.
 
Semua buku yang dihasilkan di Kemendikbudristek berbasis rujukan buku bermutu yang ditetapkan BSKAP.  Sementara Ditjen PAUD DIkdasmen akan memastikan fasilitas pembelajaran untuk menampung buku-buku tersebut agar tersedia dengan baik.
 
Aminudin juga menjelaskan pemilihan anak sebagai sasaran awal pengembangan buku bacaan adalah agar seseorang tertarik membaca sejak kecil, sehingga kebiasaan tersebut dapat menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan hingga dewasa.
 
Selain itu, Kemendikbudristek juga melakukan pelatihan kepada utusan dari berbagai daerah secara nasional dan regional untuk dapat menumbuhkan minat baca di daerahnya masing-masing. Pelatihan tersebut melibatkan banyak pihak seperti ahli, pegiat literasi, Kepala Sekolah, guru, serta mahasiswa yang sedang mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
 
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Adin Bondar mengatakan pihaknya juga berupaya meningkatkan infrastruktur perpustakaan dengan menghadirkan perpustakaan digital dengan 12 juta koleksi yang dapat diakses oleh masyarakat.
 
"Kami juga mengembangkan pojok baca, serta perpustakaan keliling di desa-desa untuk dapat memperkuat akses masyarakat dalam ilmu pengetahuan," kata Adin.
 
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id.
 
Baca juga:  Anggaran Peningkatan Literasi Tak Memadai, Hanya Rp2.600 per Penduduk

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan