Lomba tingkat nasional ini merupakan gelaran kedelapan. Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan lomba untuk ruang ekspresi pengetahuan generasi muda terkait budaya.
"LCCM kita harapkan dampaknya kepada siswa dan generasi muda terus menyampaikan atau mengekspresikan kemampuan dan pengetahuan keterampilan berkaitan kebudayaan khususnya museum," kata Hilmar di Museum Nasional secara virtual, Senin, 5 September 2022.
Hilmar menyatakan lomba menjadi ajang berkreasi dan berkompetisi dalam menunjukkan cita-cita dan pemikiran terhadap kebudayaan dan museum. Lomba diikuti pelajar SMP/MTs dari 32 provinsi.
Dia menuturkan banyaknya perwakilan peserta ini secara tidak langsung juga menyebarluaskan edukasi terkait warisan budaya Indonesia ke pelosok negeri. "Karena tugas museum juga dapat menyebarluaskan warisan budaya sejarah kita. LCCM ini juga meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap museum," tutur dia.
Materi lomba mengandung unsur Pengetahuan Umum Kebudayaan, Sejarah Perjuangan Bangsa, dan Permuseuman. Adapun, soal disusun oleh Perkumpulan Prodi Sejarah Indonesia (P3I).
Sementara itu, penjurian selama lomba Museum Nasional bekerja sama dengan Universitas Negeri Jakarta, SDI Al-Hasanah, Forum Guru IPS Indonesia, serta Asosiasi Guru Sejarah Indonesia. Selain piala dan sertifikat, peserta juga akan mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan dengan total Rp135 juta.
"Semoga dengan adanya LCCM bisa menjadi perekat satu sama lain dengan cara saling menghargai meskipun berbeda latar belakang, suku, dan dari mana mereka berasal," tutur Hilmar.
Baca juga: Simak Sejarah Berdirinya Museum Perumusan Naskah Proklamasi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News