Penghargaan terdiri atas empat kategori, yaitu GTK Inovatif, GTK Dedikatif, GTK Inspiratif, dan Terima Kasih Guruku. Khusus kategori GTK Inovatif dan GTK Dedikatif, dilakukan berjenjang dimulai dari tingkat provinsi dilanjutkan ke tingkat pusat, sedangkan peserta terbaik di tingkat nasional menerima penghargaan dari Ditjen GTK.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani, mengatakan Apresiasi GTK Tahun 2023 merupakan bagian dari peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2023. Tahun ini, HGN mengangkat tema Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar.
“Kami berharap kegiatan Apresiasi GTK 2023 ini dapat menginspirasi guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk terus belajar, berbagi, serta menciptakan praktik-praktik baik demi tercapainya pembelajaran yang berpusat pada murid,” kata Nunuk melalui siaran pers, Jumat, 24 November 2023.
Adapun guru dan tenaga kependidikan yang akan mendapatkan Apresiasi GTK Tahun 2023 terdiri atas Guru, Pendidik PAUD, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Penilik, Tenaga Administrasi Sekolah, Tenaga Laboratorium Sekolah, Tenaga Perpustakaan Sekolah, Kepala Satuan PAUD, Pamong Belajar, dan Guru Pembimbing Khusus.
Guru dan tenaga kependidikan yang mengikuti penghargaan ini mengirimkan bukti karya mereka melalui Platform Merdeka Mengajar pada awal Oktober 2023 dan kemudian mengikuti beberapa proses seleksi hingga pertengahan November 2023. Terdapat 734 penerima penghargaan Apresiasi GTK Tahun 2023.
Rinciannya 44 pemenang untuk kategori GTK Inspiratif, 8 pemenang kategori Terima Kasih Guruku, serta 682 pemenang untuk kategori GTK Inovatif dan GTK Dedikatif.
Terbantu Merdeka Belajar
Guru SD Negeri Kayumpia, Sigi, Sulawesi Tengah, Kuswanto, menyampaikan kebijakan Merdeka Belajar sangat relevan dengan kondisi yang dihadapinya sebagai guru. Dia merupakan guru di daerah 3T dan kesulitan dengan sarana prasarana."Namun sangat terbantu dengan adanya kebijakan Merdeka Belajar. Dengan Platfom Merdeka Mengajar, saya sebagai guru, dapat mengoptimalkan kemampuan sebagai fasilitator dan mediator di kelas yang mengupayakan proses pembelajaran berpusat pada murid,” ungkap dia.
Kuswanto lebih dulu menerapkan asesmen kompetensi kepada siswa. Utamanya untuk peserta didik yang belum bisa membaca dan menulis.
“Saya tidak memaksakan yang saya mau kepada murid, tapi saya memberikan peluang kepada murid-murid untuk mendapatkan pembelajaran secara kinestetik, visual, maupun audio visual,” beber Kuswanto.
Dia mengungkapkan kebahagiaannya karena Kemendikbudristek memberikan apresiasi kepada guru dan tenaga kependidikan. Dia sangat bersyukur bisa lolos di tingkat provinsi hingga ke tingkat nasional.
"Saya merasa pemerintah baik (kepada guru) dan bisa menghargai perjuangan kami. Saya harap Apresiasi GTK bisa terus dilakukan agar guru-guru dedikatif diapresiasi,” tutur dia.
Guru TK Negeri Baob, Timor Tengah Selatan, NTT, Indri Kristiana, mengatakan Kurikulum Merdeka tak hanya membantunya sebagai guru, tetapi juga relevan dengan peserta didik. “Kurikulum Merdeka mempermudah guru dalam memberikan pelayanan bagi anak usia dini sesuai dengan aspek kebutuhan anak,” ujar dia.
Indri berharap kebijakan Merdeka Belajar terus menerus dibumikan. Sehingga perubahan bisa dirasakan merata.
"Kita yang di desa bisa turut merasakan dampak Kurikulum Merdeka,” ujar dia.
Indri sangat mendukung program Apresiasi GTK 2023. Dia banyak mendapatkan pembelajaran mulai dari berkenalan dengan guru-guru hebat di seluruh Indonesia, bisa saling berbagi terkait dengan aksi-aksi nyata yang sudah dibuat di sekolah masing-masing.
"Kami para guru PAUD bisa menginspirasi satu sama lain,” ungkap dia.
Nunuk mengatakan penghargaan yang diberikan Kemendikbudristek untuk yang ke sekian kalinya melalui Apresiasi GTK merupakan bukti komitmen pemerintah kepada guru di Indonesia. Khususnya untuk menjadi inovator pendidikan berbekal keterampilan dan kreativitas yang mumpuni guna menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada anak secara aman dan menyenangkan.
Baca juga: Kemendikbudristek Ungkap 4 Perubahan Paradigma Pembelajaran di Indonesia |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News