"Yang pertama, semua upaya pendidikan, apa pun itu judulnya, harus berpusat pada kepentingan siswa. Termasuk, kenaikan pangkat guru, termasuk pelatihan guru. Bukan semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan gurunya, tidak berhenti di situ," kata Dirjen Vokasi Kiki Yuliati dalam Erajaya Vocational Day 'Shaping The Future Retail Generation' di Convention Hall SMESCO, Jakarta, Kamis 23 November 2023.
Dia berharap guru lebih kompeten, sejahtera, dan berbahagia. Sehingga, mereka bisa mendidik siswa lebih baik.
Kedua, sistem pendidikan nasional tidak berjalan sendiri. Kiki menyebut pihaknya kini mengajak sebanyak mungkin stakeholders yang merupakan pihak eksternal, entitas bisnis, hingga masyarakat untuk berperan aktif.
"Bukan hanya sekadar menyumbang. Nah ini juga insan pendidikan, tidak boleh lagi kita datang ke industri lalu bilang minta sumbangan. Kita mengajak stakeholders, mitra eksternal untuk ikut merancang, mengembangkan, dan melaksanakan pendidikan," sebut dia.
Ketiga, terkait dengan teknologi. Kiki mengatakan teknologi mesti dimanfaatkan sebagai fasilitas pendidikan.
"Jangan takut dengan teknologi, tapi mari kita gunakan dan manfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pendidikan," ujar dia.
Keempat, mengubah mindset birokrat. Kiki mengakui hal ini tidak mudah. "Karena mengubah juga mindset kami para birokrat, itu adalah memberikan kepercayaan dan otonomi seluas-luasnya kepada kepala sekolah, pimpinan perguruan tinggi, guru dan dosen untuk merancang pembelajaran terbaik bagi siswa-siswanya," ujar Kiki.
| Baca juga: Program Merdeka Belajar Disebut Butuh Guru yang Mendidik dengan Hati |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
