Bukan hanya bumi yang berputar mengelilingi matahari, namun bulan juga berputar mengelilingi bumi. Bentuk dari bulan sendiri bulat mirip dengan planet pada umumnya.
Permukaan Bulan berupa dataran kering dan tandus, banyak kawah, dan terdapat pegunungan serta dataran tinggi. Selain tidak memiliki atmosfer, bulan juga sering mengalami perubahan suhu yang sangat drastis.
Di Bulan, kalian tidak akan menemukan makhluk hidup, tidak ada siklus air, gelap gulita, bahkan bunyi tidak dapat merambat. Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi, revolusi, dan bergerak bersama-sama dengan Bumi untuk mengelilingi Matahari.
Melansir dari laman Ditjen SMP, fenomena-fenomena yang terjadi pada bulan di antaranya adalah kenampakan Bulan dari Bumi yang selalu berbeda, pasang surut air laut, dan bulan memiliki 2 (dua) acuan waktu (bulan Sideris dan bulan Sinodis).
Fase-Fase Bulan
1. Bulan Baru
Terjadi ketika posisi Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Gerhana matahari tidak selalu terjadi pada posisi ini karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5°.2. Bulan Sabit
Terjadi ketika bagian Bulan yang terkena sinar Matahari sekitar seperempat, sehingga permukaan Bulan yang terlihat di Bumi hanya seperempatnya.3.Bulan Separuh
Terjadi ketika bagian Bulan yang terkena sinar Matahari sekitar separuhnya, sehingga yang terlihat dari Bumi juga separuhnya.4. Bulan Cembung
Terjadi ketika bagian Bulan yang terkena sinar Matahari tiga perempatnya, yang terlihat dari Bumi hanya tiga perempat bagian Bulan. Akibatnya, kita dapat melihat Bulan Cembung.Bulan Purnama
Terjadi ketika semua bagian bulan terkena sinar Matahari, begitu juga yang terlihat dari Bumi. Akibatnya, kita dapat melihat Bulan purnama.Pasang Surut Air Laut
Pasang adalah peristiwa naiknya permukaan air laut. Surut adalah peristiwa turunnya permukaan air laut. Pasang surut air laut terjadi karena pengaruh gravitasi Matahari dan gravitasi Bulan.Akibat Bumi berotasi pada sumbunya, maka daerah yang mengalami pasang surut bergantian sebanyak dua kali. Terdapat dua jenis pasang air laut, yaitu pasang purnama dan pasang perbani.
-
Pasang Purnama
Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh gravitasi Bulan yang menyebabkan pasang bulan dan gravitasi matahari yang menyebabkan pasang Matahari mempunyai arah yang sama atau searah.
-
Pasang Perbani
Bulan Sideris dan Bulan Sinodis
Bulan membutuhkan satu kali berevolusi sekitar 27,3 hari, disebut kala revolusi sideris (satu bulan sideris). Tetapi, karena bumi juga bergerak searah gerak dengan bulan, maka menurut pengamatan di bumi, waktu yang dibutuhkan Bulan untuk melakukan satu putaran penuh menjadi lebih panjang dari kala revolusi sideris, yaitu sekitar 29,5 hari yang disebut kala revolusi sinodis (satu bulan sinodis).Kala revolusi sinodis dapat ditentukan melalui pengamatan dari saat terjadinya bulan baru hingga Bulan baru berikutnya. Satu bulan sinodis digunakan sebagai dasar penanggalan Komariyah (penanggalan Islam).
Pergerakan Bulan beserta fenomena-fenomenanya menunjukkan keindahan dan kompleksitasnya dalam teman setia Bumi. Melalui artikel ini, semoga Sobat SMP dapat lebih menghargai dan memahami keajaiban alam yang terwujud di langit malam melalui pergerakan bulan dan fenomena-fenomenanya yang tak terhingga.
Baca juga: Energi Potensial: Pengertian, Jenis dan Contohnya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id