Mereka yang berperan sebagai sastrawan turut mendapatkan gelar pahlawan juga lho! Siapa saja tokoh sastrawan yang mendapat gelar pahlawan tersebut?
Berikut empat sastrawan Indonesia yang menerima gelar pahlawan dilansir dari Instagram @badanbahasakemendikbud:
1. Tengku Amir Hamzah
Tengku Amir Hamzah atau dipanggil dengan Amir Hamzah lahir pada 28 Februari 1911 di Tanjung Pura, Langkat, Sumatra Utara. Dia memperoleh gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 106/TK/TH.1975 tanggal 3 November 1975.Melansir laman dkpus.langkatkab.go.id, Amir telah menulis 50 puisi, 18 buah puisi prosa, dan berbagai karya lain termasuk beberapa terjemahan dalam menggambarkan pengaruh dari budaya Melayu aslinya, Islam, Kekristenan, dan Sastra Timur. Amir Hamzah meninggal dunia pada 20 Maret 1946.
2. Abdul Muis
Lahir pada 3 Juni 1883 di Bukittinggi, Sumatra Barat, Abdul Muis merupakan seorang sastrawan sekaligus pejuang dan wartawan Indonesia. Abdul Muis memperoleh gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional berdasarkan Keppres Nomor 218 tanggal 30 Agustus 1959.Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia dia membentuk Persatuan Perjuangan Priangan untuk membantu mempertahankan kemerdekaan. Abdul Muis meninggal dunia di Bandung, 17 Juni 1959 saat usia 76 tahun.
3. Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka)
Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau dikenal Buya Hamka merupakan pejuang dari Sumatra Barat yang memperoleh gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keppres Nomor 113/TK/TH.2011 tanggal 7 November 2011.Buya Hamka dikenal sebagai sastrawan Indonesia, ulama, ahli filsafat, dan aktivis politik. Ketokohan Buya Hamka dan keluasan ilmu pengetahuannya, serta kepeduliannya terhadap nasib umat Islam, tidak hanya terkenal di kalangan nasional saja, tetapi juga di Timur Tengah, dan Malaysia.
Tun Abdul Razak Perdana Menteri Malaysia pernah mengatakan bahwa Buya Hamka bukan hanya milik bangsa Indonesia, tetapi juga kebanggaan bangsa-bangsa Asia Tenggara. Pada 24 Juli 1981, Buya Hamka berpulang ke rahmatullah.
4. Prof. Mr. Mohammad Yamin, S.H.
Mohammad Yamin lahir pada 24 Agustus 1903 di Sawahlunto, Sumatra Barat. Dia memperoleh gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keppres Nomor 088/TK/TH.1973 tanggal 6 November 1973.Dalam Ikrar Sumpah Pemuda yang dibacakan pada Kongres Pemuda II, Mohammad Yamin menetapkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional Indonesia. Bahasa Indonesia sendiri berasal dari Bahasa Melayu.
Ia juga mendesak supaya Bahasa Indonesia dijadikan sebagai alat persatuan. Setelah kemerdekaan, Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi serta bahasa utama dalam kesusastraan Indonesia.
Pada 1945, Mohammad Yamin terpilih sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Ia meninggal pada 17 Oktober 1962 di Jakarta.
Itulah empat sastrawan Indonesia yang menerima gelar pahlawan, semoga informasi ini bermanfaat ya. (Theresia Vania Somawidjaja)
Baca juga: Mengintip Sejarah Lahirnya Pancasila dan Penerapan di Masa Awal Kemerdekaan, Sempat Ingin Diganti |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News