Ilustrasi hutan Jawa. DOK KPH Jawa
Ilustrasi hutan Jawa. DOK KPH Jawa

Ini Perbedaan Hutan dan Kebun Sawit Serta Pengaruhnya pada Lingkungan

Renatha Swasty • 07 Januari 2025 17:08
Jakarta: Hamparan hijau kebun sawit dan hutan sering tampak serupa, sama-sama menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida. Namun, peran dan dampaknya bagi lingkungan sangat berbeda.
 
Apa yang membedakan keduanya? Yuk kita simak penjelasannya berikut ini dikutip dari akun Instagram @zeniuseducation:

Apa Itu Sawit dan Minyak Kelapa Sawit?

Sawit adalah tanaman tropis yang berasal dari Afrika Barat dan kini banyak dibudidayakan di Indonesia serta Malaysia. Tanaman ini menghasilkan buah sawit yang kaya akan minyak, yang kemudian diolah menjadi minyak kelapa sawit (palm oil). Indonesia sendiri menjadi penghasil terbesar minyak kelapa sawit di dunia berkat iklim tropisnya yang ideal untuk pertumbuhan sawit.

Masalah yang timbul dari sawit

Produksi minyak sawit mendapat perhatian besar karena menimbulkan berbagai masalah lingkungan dan sosial, beberapa di antaranya adalah:
  1. Deforestasi: Perkebunan sawit sering menggantikan hutan tropis, termasuk hutan primer di Kalimantan, Sumatra, dan Papua (Margono et al., 2014)
  2. Konflik Lahan dan Pekerja Anak: Ekspansi kebun sawit kerap melibatkan pelanggaran hak masyarakat adat dan konflik dengan komunitas lokal
  3. Kerusakan Kawasan Konservasi: Perkebunan sawit mengancam keberadaan spesies yang tinggal di area konservasi

Apakah Kebun Sawit Sama dengan Hutan?

Meski terlihat mirip dengan banyak pohon, kebun sawit dan hutan jauh berbeda. Hutan adalah ekosistem alami yang kompleks, rumah bagi ribuan spesies, dan memiliki fungsi besar dalam menjaga keseimbangan bumi. Sebaliknya, kebun sawit adalah lahan monokultur yang hanya ditanami kelapa sawit untuk produksi minyak, sehingga biodiversitas dan fungsi ekosistemnya jauh lebih sederhana.

Perbedaan Biodiversitas Hutan dan Kebun Sawit

Hutan tropis merupakan salah satu ekosistem dengan biodiversitas tertinggi di dunia. Ribuan spesies pohon, hewan, serangga, hingga mikroorganisme hidup berdampingan di dalamnya. Hutan juga memiliki struktur ekosistem yang kompleks dengan berbagai lapisan dan kondisi yang mendukung kehidupan banyak spesies.
 
Sebaliknya, kebun sawit hanya memiliki satu lapisan dominan tanpa variasi habitat yang memadai. Hal ini membuat kebun sawit tidak mampu mendukung keanekaragaman hayati sebagaimana hutan alami.

Ketika hutan digantikan oleh kebun sawit, sebagian besar spesies flora dan fauna kehilangan habitatnya hingga punah. Hanya sedikit spesies dari hutan yang mampu bertahan di kebun sawit. Hal ini menunjukkan ekosistem kebun sawit tidak dapat menggantikan peran hutan alami dalam mendukung keanekaragaman hayati.
 
Seperti yang disampaikan oleh Bill Nye terkait keanekaragaman hayati, “Kita tidak dapat memprediksi perilaku keseluruhan sistem yang kompleks dan saling terhubung. Kita tidak dapat mengetahui apa yang akan salah atau benar. Namun, kita dapat yakin sepenuhnya bahwa dengan mengurangi atau menghancurkan keanekaragaman hayati, dunia kita akan kurang mampu beradaptasi,” ujar Bill.
 
Baca juga: Menilik Ciri-ciri, Fungsi Ekologis, dan Manfaat Hutan Mangrove Terhadap Ekosistem Lingkungan

Fungsi ekosistem

Hutan tropis bukan sekadar kumpulan pohon, tetapi merupakan ekosistem kompleks dan saling bergantung. Proses yang terjadi di dalamnya menciptakan keseimbangan lingkungan yang luar biasa:

1. Siklus air di hutan tropis:

  1. Hujan lebat terjadi setiap hari
  2. Pohon-pohon menyerap dan menahan air hujan
  3. Sebagian air mencapai permukaan tanah
  4. Pohon menyerap air melalui akarnya
  5. Air menguap kembali ke atmosfer

2. Siklus nutrien di hutan tropis:

  1. Pohon-pohon terus menggugurkan daun sepanjang tahun
  2. Daun yang gugur cepat terurai menjadi bahan organik
  3. Nutrisi dari bahan organik masuk ke dalam tanah
  4. Akar dangkal pohon menyerap nutrisi tersebut
  5. Pohon tumbuh dengan cepat menggunakan nutrisi tersebut
Hutan tropis juga memiliki peran penting lainnya:
  1. Menyerap karbon dioksida (CO?) dalam jumlah besar untuk membantu mengurangi dampak perubahan iklim
  2. Mengatur siklus air dengan menyerap hujan dan mencegah banjir
  3. Mendaur ulang nutrisi melalui daun gugur dan menyediakan kesuburan bagi tanah
  4. Kanopi hutan melindungi tanah dari erosi dan menjaga kelembapan udara di sekitarnya 
Sebaliknya, kebun sawit memiliki kelemahan lingkungan yang cukup signifikan:

1. Sumber emisi karbon

Kebun sawit sering menjadi penyebab pelepasan karbon dalam jumlah besar, terutama jika dibangun di atas lahan gambut yang dikeringkan atau dibakar.

2. Gangguan siklus air

Berbeda dengan hutan, kebun sawit tidak mampu mengatur siklus air dengan baik. Hal ini membuat daerah sekitarnya lebih rentan terhadap banjir.

3. Penurunan kesuburan tanah

Karena pola monokultur, tanah di kebun sawit cenderung kehilangan kesuburannya dengan cepat. Akibatnya, lahan tersebut bergantung pada penggunaan pupuk kimia untuk mempertahankan produksinya.

Bisakah minyak sawit diproduksi tanpa memengaruhi biodiversitas?

Jawaban singkatnya: tidak bisa. Produksi minyak sawit, seperti bentuk pertanian lainnya, selalu memiliki dampak terhadap biodiversitas, terutama di wilayah tropis.
 
Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi skala kerusakannya:
  1. Mengurangi laju deforestasi agar hutan yang tersisa tetap terjaga dan tidak semakin rusak
  2. Reforestasi untuk memulihkan ekosistem yang telah dihancurkan, meskipun hasilnya tidak akan sekompleks hutan alami
  3. Melindungi spesies yang terancam punah demi menjaga biodiversitas yang memiliki peran penting dalam keseimbangan ekosistem global
  4. Menyeimbangkan kebutuhan ekonomi dan lingkungan sehingga keuntungan dari minyak sawit tidak menimbulkan kerugian besar bagi lingkungan dan masyarakat 
Kedua ekosistem ini memiliki peran berbeda dalam menjaga keseimbangan alam dan keanekaragaman hayati. Hutan adalah ekosistem alami, sementara kebun sawit ekosistem buatan untuk produksi minyak.
 
Kita perlu melindungi hutan dan mencari cara lebih ramah lingkungan dalam produksi minyak sawit agar bumi tetap sehat untuk generasi mendatang. (Nanda Sabrina Khumairoh)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan