Ilustrasi: Medcom
Ilustrasi: Medcom

Praktisi Mengajar Angkatan 5 Diluncurkan, Para Profesional Bisa Kembali Masuk Kelas

Citra Larasati • 01 Oktober 2024 19:30
Jakarta:  Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali meluncurkan Program Praktisi Mengajar yang tahun ini sudah memasuki angkatan ke-5. Program Praktisi Mengajar digelar untuk mendorong kolaborasi antara praktisi dan dosen di ruang kelas perkuliahan.
 
“Kami berharap kehadiran para praktisi dapat mendorong Perguruan Tinggi Bapak/Ibu dalam menghasilkan proses pembelajaran yang lebih inovatif bagi mahasiswa,” ucap Kepala Program Praktisi Mengajar, Gamaliel Alexander Emil Waney di Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2024.
 
Kolaborasi ini diharapkan dapat menutup kesenjangan kompetensi lulusan perguruan tinggi dan kebutuhan dunia kerja, serta melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul dan berdaya saing. 

Sejak digelar pada 2022, Program Praktisi Mengajar telah mencetak lebih dari 30.000 kelas kolaborasi dan melibatkan lebih dari 12.000 praktisi. Sementara, jumlah perguruan tinggi yang menjadi Perguruan Tinggi Pelaksana (PTP) dalam Program Praktisi Mengajar Angkatan 1 hingga 4 mencapai 433.
 
Program Praktisi Mengajar Angkatan 5 mengusung lima tema prioritas dalam pelaksanaannya. Kelima tema prioritas tersebut adalah Digital Economy atau Digital Transformation, Green Economy atau Ekonomi Hijau, Blue Economy atau Ekonomi Kemaritiman, Alat Kesehatan atau Kebijakan Kesehatan, dan Pariwisata.
 
Dengan berfokus pada lima tema tersebut, program Praktisi Mengajar diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap kerja, baik dari jenjang sarjana maupun vokasi.
 
“Selain untuk mahasiswa secara keseluruhan, secara khusus mahasiswa vokasi harus mampu dan memiliki keterampilan teknis dan non-teknis yang mumpuni serta siap terjun ke dunia kerja. Linearitas antara ilmu dan keterampilan menjadi hal yang mutlak dan wajib dimiliki mahasiswa vokasi,” papar Plt. Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi, Muhamad Fajar Subkhan.
 
“Program Praktisi Mengajar telah memberikan dampak positif ke mahasiswa. Mahasiswa yang ikut kelas kolaborasi banyak yang mendapatkan tawaran magang, bahkan tawaran pekerjaan di perusahaan asal praktisi,” tambah Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek, Lukman.
 
Tidak hanya berkontribusi menghasilkan lulusan yang siap kerja, Program Praktisi Mengajar juga memberikan kesempatan bagi dosen dan praktisi untuk menjalin kerja sama. Selama ini, dunia praktik dan dunia akademik masih dilihat sebagai sesuatu yang terpisah.
 
Ketua Pelaksana Pusat Kampus Merdeka, Gugup Kismono mengatakan, ini merupakan kesempatan yang sangat baik karena tidak semua dosen memiliki kesempatan berkiprah di dunia praktik.  Sebaliknya, tidak semua praktisi juga memiliki akses ke dunia akademik.
 
"Program Praktisi Mengajar memberikan jembatan bagi dunia praktik dan dunia akademik untuk saling berjabat tangan, bersama-sama membangun kompetensi mahasiswa, dan menutup gap atau kesenjangan antara dunia praktik dan dunia akademik,” ujar Gugup.
 
Acara Kick Off Pelaksanaan Program Praktisi Mengajar Angkatan 5 dihadiri seluruh Pimpinan Perguruan Tinggi Pelaksana, koordinator Perguruan Tinggi Pelaksana, dosen pengampu, dan praktisi. Sementara, kelas kolaborasi antara dosen dan praktisi dapat dilaksanakan mulai 1 Oktober hingga 18 Desember 2024.
 
Selain menandai dimulainya kelas kolaborasi, acara juga meliputi sesi bimbingan teknis seputar lini masa program, skema kelas kolaborasi, kelengkapan dokumen, dan panduan pengisian logbook bagi praktisi dan dosen.
Baca juga: UMI Bakal Gelar Program Praktisi Mengajar

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan