"Pelatihan ini disiapkan guna mengantisipasi peningkatan drastis jumlah pasien covid-19 di Indonesia," kata Rektor Unhan Laksdya TNI Prof Amarulla Octavian, melalui keterangan tertulis, Jumat, 9 Juli 2021.
Pelatihan secara hybrid ini, kata Octavian, bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk kasus covid-19 di Indonesia. Para dosen dan kadet mahasiswa Unhan nantinya bisa diterjunkan langsung untuk membantu menangani pasien covid-19.
Pelatihan akan berlangsung dua minggu terhitung 9 hingga 23 Juli 2021. Selama pelatihan, akan diperkenalkan juga sejumlah simulasi kejadian luar biasa.
Menggunakan model kasus di India dan beberapa negara, maka simulasi jumlah pasien terkonfirmasi positif covid-19 di seluruh provinsi di Indonesia akan dihitung melalui super matematika. Dari sana, jumlah kasus covid-19 diperkirakan dapat meningkat secara kuadrat eksponensial.
"Simulasi tersebut menggunakan berbagai macam variabel. Seperti ketersediaan rumah sakit, jumlah tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, serta bermacam sarana dan prasarana," kata Octavian.
Pelatihan dasar tersebut diarahkan untuk membekali para dosen dan kadet Mahasiswa S1 dengan sejumlah kompetensi. Mulai dari melindungi diri sendiri, sanitasi dan dekontaminasi, logistik obat dan vaksin, hingga penggunaan berbagai peralatan dan instrumen dalam menangani pasien.
Instruktur pelatihan terdiri atas para dosen di FKM, FFM, para ahli dari RSDC Wisma Atlet, Pusdiklat BNPB, RSPAD, RSUD Bogor, dan RS TNI AD Salak. Pada akhir pelatihan akan dilakukan post-test dan simulasi kedaruratan.
"Pelatihan ini dapat dinilai sebagai wujud nyata program Bela Negara menghadapi ancaman nonmiliter di lingkungan lembaga pendidikan," kata dia.
Octavian berharap semua fakultas kedokteran, fakultas farmasi, dan fakultas lainnya di seluruh perguruan tinggi di Indonesia dapat turut serta menyelenggarakan pelatihan serupa secara mandiri. Hal ini penting sebagai antisipasi mobilisasi umum mengatasi lonjakan korban Covid-19.
"Meskipun ada mekanisme bantuan dari dunia internasional, tetapi kita semua harus siap dan mandiri menyelamatkan Indonesia," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News