"Ada 30 persen sekolah sudah PTM, ini saya buka rahasianya ini, jadi mereka kalau ditanya tetap bilang belum buka, karena takut dimarahi, tapi sebenernya banyak sekolah kita yang sudah melalukan PTM. Ini banyak yang curi-curi," kata Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek, Jumeri dalam webinar Persiapan PTM Terbatas Tahun Ajaran 2021/2022, Selasa, 8 Juni 2021.
Meskipun begitu, ia menilai bahwa 'mencuri kesempatan' untuk melaksanakan PTM terbatas adalah praktik baik untuk mencari pengalaman. Sebab, dengan begitu sekolah bisa memahami kondisi dan tahu cara mengambil langkah cepat dan tepat untuk PTM terbatas
"Tapi ini pengalaman baik, jadi karena tidak mampu melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), baik karena hambatan akses internet, keterbatasan pulsa, perangkat pembelajaran akhirnya nekat PTM," sebut dia.
Pun dari hasil evaluasi 30 persen sekolah yang melaksanakan PTM terbatas itu, dirasa Jumeri cukup berhasil. "Secara umum aman karena hanya sedikit jumlah murid yang datang ke sekolah, kemudian memanfaatkan ruang terbuka untuk belajar, guru berkunjung. Itu sudah PTM terbatas," ujar dia.
Baca juga: Jelang Sekolah Tatap Muka yang Dimulai Juli, Ini 5 Arahan Jokowi
Lebih lanjut, sejalan dengan vaksinasi covid-19 di satuan pendidikan, pihaknya terus mendorong PTM terbatas dilaksanakan sesegera mungkin. Akan tetapi, sekolah tetap harus memberi opsi PJJ untuk murid yang tidak hadir ke sekolah.
"Karena kita berharap bahwa ketika di rumah anak mengerjakan tugas-tugas tambahan, dan di sekolah itu anak-anak berkonsultasi dengan bapak ibu guru tentang kesulitan belajarnya, bisa berdialog dan berkonsultasi dengan guru sehingga anak-anak punya pemahaman yang baik dibandingkan di rumah saja," pungkas Jumeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News