"Satuan pendidikan dapat menyampaikan informasi hasil TKA kepada murid sejak 23 Desember 2025 melalui DKHTKA," kata Kepala Badan, Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, Toni Toharudin dalam keterangannya, Rabu 24 Desember 2025.
Namun, untuk Sertifikat Hasil TKA (SHTKA) para murid harus menunggu. SHTKA akan dirilis pada 5 Januari 2025. "Adapun Sertifikat Hasil TKA (SHTKA) akan dicetak dan didistribusikan melalui satuan pendidikan masing-masing mulai 5 Januari 2026," imbuh dia.
Adapun saat ini, sejak 23 Desember 2025, sekolah dapat melakukan proses verifikasi DKHTKA. Dimana proses verifikasi itu dilakukan antara sekolah dengan Dinas Pendidikan Provinsi maupun Kanwil Kemenag.
"Mekanisme ini diterapkan agar informasi hasil TKA yang diterima oleh satuan pendidikan dan murid bersumber dari data resmi serta terhindar dari kesalahan administrasi," terangnya.
Link Hasil TKA 2025
Kelengkapan dan kesesuaian hasil TKA dapat dilakukan melalui laman tka.kemendikdasmen.go.id. Setelah mendapat akses dari Dinas atau Kanwil sekolah dapat login guna mengakses DKHTKA yang berisi identitas dan nilai peserta.Lebih lanjut, SHTKA yang diserahkan Dinas atau Kanwil ke skolah tidak berbentuk fisik. Melainkan elektronik.
SHTKA elektronik itu bisa dicetak oleh sekolah, maupun oleh siswa itu sendiri. "Versi elektronik tapi bisa dicetak oleh masing-masing. (Sekolah) enggak harus mencetak dulu. (Versi elektronik) bisa diberikan ke siswa langsung," jelas Toni.
Cara Pengolahan TKA
Toni menjelaskan jika penskoran TKA menggunakan Item Response Theory (IRT) model 2 parameter logistics. Model ini tidak hanya menghitung jawaban benar."Tapi mempertimbangkan tingkat kesulitan dan daya beda butir soal," kata Toni dalam taklimat media di Jakarta, Senin 22 Desember 2025.
Model ini kata Toni membuat jumlah jawaban benar tak berbanding lurus dengan skor yang didapatkan. Misalnya, dua murid dengan jumlah jawaban benar sama, namun berbeda butir soal akan mendapatkan skor yang berbeda.
"Metode ini mampu membedakan kemampuan secara lebih adil dan informatif," tutur Toni.
Skor para murid ini kemudian ditransformasikan menjadi nilai skala 0-100. Nilai batas kategori ditentukan melalui standar setting metode extended angof.
"Penentuann nilai batas melibatkan 125 orang guru bidang studi dari berbagai wilayah. Proses penentuan kategori dilakukan dengan prosedur baku, terdokumentasi dan iteratid dalam tiga putaran," sebut dia. Nah seperti apa capaian nasional TKA para siswa di semua mata pelajaran? Berikut datanya:
Rerata Capaian Nasional TKA 2025 Semua Mapel
Mapel Wajib
- Bahasa Indonesia: 55,38
- Matematika: 36,10
- Bahasa Inggris: 24,93
Mapel Pilihan
- PPKN: 60,91
- Antropologi: 70,43
- Projek Kreatif dan Kewirausahaan: 56,34
- Bahasa Indonesia (Lanjut): 68,02
- Matematika (Lanjut): 39,32
- Bahasa Inggris (Lanjut): 45,23
- Biologi: 54,40
- Sosiologi: 60,07
- Ekonomi: 31,68
- Kimia: 34,92
- Sejarah: 62,72
- Fisika: 37,65
- Geografi: 70,36
- Bahasa Arab: 64,97
- Bahasa Jepang: 55,21
- Bahasa Mandarin: 57,56
- Bahasa Jerman: 36,59
- Bahasa Korea: 28,55
- Bahasa Prancis: 45,05
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News