Menurut dia, banyak dosen yang khilangan khitah itu karena dibebani ragam baban dalam ruang akademik. Beban itu membuat dosen lupa dengan peran utamanya.
"Karena beban luar biasa, kesibukan yang sangat, hingga lupa dengan khitahnya," kata Fathlul dalam siaran YouTube mojokdotco program Putcast-Rektor UII, dikutip Selasa, 24 September 2024.
Beban-beban dalam ruang akademik itu, kata Fathul, kini tampak menjadi dominan. Hal ini tak lepas dari ragam bentuk korporatisasi hingga komersialisasi di dunia pendidikan tinggi.
"Korporatisasi, komersialisasi yang di luar batas kewajaran, kemudian managerialisme di sektor perguruan tinggi, ini akhirnya menjadikan pendekatan yang berbeda. Sehingga misalnya dosen sampai level tertentu dianggap buruk saja. Dianggap karyawan ya? manut bos dong. Akhirnya gitu saja," tutur dia.
Dampak lebih jauh dari hal ini. kata dia, membuat mahasiswa dianggap sebagai konsumen. Sehingga muncul paradigma hari ini jika telah terjadi neoliberalisme dalam dunia pendidikan.
"Khitahnya, idealismenya itu ditinggalkan, padahal kita harus melihat mahasiswa sebagai aspiran, yang sedang berproses, mencari jadi diri dan perlu pendampingan," pungkasnya.
Baca juga: Fakta Unik Rektor UII, Lulusan MTS yang Pernah Incar Sekolah di SMA De Britto
|
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News