"Sudah jelas menyadari sekolahnya enggak sama kok diuji. Itu jelas menyakiti anak-anak," kata dia dalam siaran YouTube Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan dikutip Kamis, 14 November 2024.
Menurutnya, UN tidak perlu diadakan karena hanya mengujikan beberapa mata pelajaran. Sedangkan, mata pelajaran lain seperti tiba-tiba tidak dianggap.
"Padahal anak-anak sudah berjibaku untuk banyak mata pelajaran," tutur dia.
Baca juga: Dukung UN Kembali Diadakan, Aktivis Sebut Nilai Rapor Kurang Efektif |
Itje mengatakan UN juga menjadi beban tersendiri bagi sekolah dan pemerintah daerah. Sebab, terdapat target untuk bisa meluluskan siswa 100 persen.
"Akhirnya di sana semua terjebak pada perilaku kecurangan untuk memenangkan," sebut dia.
Menurutnya, perlombaan dalam UN yang membuat semakin tidak sehat. Sehingga, tujuan meratakan kualitas pendidikan menjadi bias.
"Ini yang menjadi kerisauan kita semua," ujar Itje.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News