Kepala Badan Standar Kurikulum Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo, menekankan apabila melihat tujuan dari implementasi Kurikulum Merdeka, sebenarnya tak ada yang merepotkan guru.
"Kalau ada yang bilang Kurikulum Merdeka merepotkan guru, saya kurang sreg," ujar Nino, sapaan karib Anindito Aditomo, dalam diskusi bersama Fortadik, Senin, 1 April 2024.
Nino menyebut justru Kurikulum Merdeka menjadi pemantik bagi guru untuk memberikan kemampuan maksimal. Sehingga, dapat memastikan siswa tumbuh dan berkembang dengan baik.
“Karena memang pada dasarnya tugas guru itu sangat kompleks dan sulit. Jadi, ada Kurikulum Merdeka atau tidak, tugas guru memang tidak mudah,” tutur Nino.
Nino menyebut sebetulnya Kurikulum Merdeka membuat beban administrasi dan asesmen guru terhadap siswa lebih berkurang dan sederhana. Sebelumnya, guru harus terbebani dengan tugas adminsitrasi dan menyusun asesmen berkali-kali.
“Jadi, dengan pengurangan beban administrasi, guru lebih fokus ke siswa. Guru memang lebih direpotkan tetapi untuk pembelajaran yang bermakna, tidak lagi urusan administrasi dan asesmen,” tegas dia.
Baca juga: Kajian Akademik Kurikulum Merdeka Dipertanyakan, Kepala BSKAP: Sudah Ada |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News