Skema sinegri ini didiskusikan bersama dalam pertemuan antara Direktur PD Pontren Waryono Abdul Ghofur dengan iPesantren, Kesan.id, Dompet Dhuafa dan Infra Digital Nusantara.
"Ini merupakan konsolidasi dalam rangka menguatkan ekonomi pesantren berbasis digital," terang Waryono di Jakarta, Senin, 16 Februari 2021.
Menurut Waryono, pertemuan ini menyepakati sejumlah poin yang akan dituangkan dalam nota kesepahaman untuk ditandatangani para pihak. Sejumlah ketentuan yang disepakati bermuara pada usaha untuk mengefektifkan tata kelola data dalam rangka penguatan kemandirian ekonomi pesantren.
Baca: Kemenag Terbitkan Tiga PMA Pesantren, Ini Penjelasannya
Data disebut menjadi basis awal dalam melakukan branding pesantren, bukan hanya sebagai lembaga pendidikan, tapi juga lembaga pemberdayaan masyarakat. Hal itu diharapkan akan mempermudah para pihak, termasuk kementerian dan lembaga negara untuk menggandeng pesantren dalam penguatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
"Sinergi ini juga akan memberi ruang pembelajaran keterampilan berusaha bagi para santri sehingga mereka bisa mendapat pengalaman belajar lebih banyak, selain pendidikan keagamaan," lanjutnya.
Waryono menambahkan, sejumlah kesepakatan yang dihasilkan akan dirumuskan untuk dituangkan dalam nota kesepahaman. "Semoga MoU antara para pihak bisa segera ditandatangani untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News