Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Niken Sasadhara Sasmita, mengatakan makan balas dendam biasanya lebih ke dorongan ingin melahap berbagai jenis makanan. Terutama, makanan yang selama ini difavoritkan.
“Saking senangnya saat Lebaran, banyak orang kehilangan kendali atau tidak mengontrol makanan yang biasanya dilakukan selama berpuasa sampai tidak memperhatikan kesehatan. Kalau tidak dikontrol bisa terancam gangguan kesehatan,” ucap Nike dikutip dari laman unesa.ac.di, Sabtu, 22 April 2023.
Dia menjelaskan mengonsumsi makanan dalam porsi besar secara langsung dapat memberikan reaksi kurang baik bahkan pembengkakan pada organ pencernaan khususnya lambung. Selain itu, bisa menyebabkan mual, muntah, dan perubahan pada tingkat keasaman lambung yang bisa memicu terjadinya maag.
Niken mengatakan apabila makan berlebih dan tidak dicerna dengan baik bisa menimbulkan terjadinya penumpukan lemak di dalam tubuh dan saluran aliran darah. Hal ini dapat berisiko munculnya gangguan kesehatan seperti dislipidemia dan sakit jantung.
Dia menyarankan umat muslim yang merayakan Lebaran maupun yang tidak untuk tidak membiasakan diri makan dengan porsi berlebih. Sebab, dampaknya langsung pada kondisi kesehatan.
“Lebih baik mengantisipasi dari pada mengobati. Karena kalau sudah berobat, larinya mahal, selain mahal secara materi, waktu, dan kesempatan kita pun jadi sempit,” ucap dia.
Niken membagikan beberapa hal yang perlu diperhatikan agar Lebaran lancar dan aman tanpa gangguan kesehatan akibat makan yang bablas. Pertama, konsumsilah makanan sesuai kebutuhan gizi harian atau bisa mencukupi kebutuhan gizi makro yang meliputi kebutuhan protein, karbohidrat, dan kalori.
“Jangan karena hari Lebaran dan banyak makanan kita makan terus. Jangan. Apalagi banyak makan yang berlemak saja. Sebaiknya seimbangkan dengan protein dan karbohidrat juga,” jelas dia.
Kedua, kurangi makanan yang mengandung lemak, karena bisa cepat membuat berat badan naik. Selain itu, bisa menimbulkan penumpukan lemak yang berisiko ke arah obesitas, diabetes, penyakit jantung, stroke, dan lain sebagainya.
“Jangan terlalu bablas porsinya. Ingat, kalori kalau berlebih bisa terkena penyakit tidak menular seperti hipertensi, kolesterol, bahkan asam urat,” ujar dia.
Ketiga, konsumsi sayur dan buah-buahan atau makanan berserat tinggi. Ini bisa mencegah kenaikan berat badan. Selain itu, bisa dijadikan opsi mengerem keinginan melahap banyak jajanan dan minuman manis saat lebaran.
Keempat, lakukan aktivitas fisik atau berolahraga yang dapat membantu membakar kalori berlebih. Selain itu, juga membuat tubuh terasa bugar di tengah suasana lebaran yang biasanya penuh dengan makanan berlemak tinggi.
“Sempatkanlah melakukan olahraga ringan setidaknya selama 30 menit di pagi atau sore hari meskipun sedang merayakan Lebaran untuk menjaga tekanan darah stabil agar terhindar hipertensi,” tutur dia.
Baca juga: Dokter Gizi Ingatkan Batasi Konsumsi Kuah Bersantan saat Lebaran |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News