Ilustrasi. DOK Pexel
Ilustrasi. DOK Pexel

5 Strategi Manfaatkan DM di LinkedIn untuk Cari Kerja hingga Kembangkan Bisnis

Renatha Swasty • 19 Juni 2025 18:04
Jakarta: Tahukah kamu, fitur pesan pada LinkedIn adalah salah satu strategi cerdas mengembangkan bisnis secara signifikan. Banyak pemilik bisnis mengabaikan fitur pesan langsung (Direct Message/DM) di LinkedIn, dan hanya mengandalkan postingan konten.
 
Padahal, feed (aliran konten) LinkedIn seperti lotre. Algoritma akan menentukan siapa yang akan melihat postingan tentang bisnis kamu. Jumlah orang yang akan melihat postingan menjadi tidak menentu. Tetapi situasi akan berbeda bila menggunakan DM dengan baik.
 
Hal ini dibuktikan oleh penulis senior Forbes dan pendiri Coachvox, Jodie Cook, yang melipatgandakan pengikut LinkedIn-nya menjadi 38.000 dalam 18 bulan, dengan DM sebagai bagian dari strateginya. Ia juga mendapatkan klien terbaiknnya melalui percakapan di inbox (kotak masuk) DM dan bukan dari postingan viral. 

Berikut lima cara menguasai DM LinkedIn secara efektif dan strategis menurut Jodie Cook dikutip dari laman Forbes:

Cara efektif DM di LinkedIn

1. Kirim pesan kepada orang yang melihat profil

Setiap hari, orang-orang melihat profil kamu. Mereka membaca ringkasan, melihat pengalaman, dan mungkin menyimpan posting kamu untuk nanti, lalu pergi tanpa menyapa. Orang-orang ini cukup tertarik mengklik dan mencari tahu lebih lanjut tentang kamu. Namun, sebagian besar pengusaha mengabaikan prospek yang potensial ini.
 
Ambil langkah inisiatif cerdas dengan kirim pesan kepada mereka dalam jangka waktu 24 jam. Buat sederhana, seperti: “Hai Sarah, terima kasih sudah melihat profil saya. Apa yang menarik perhatianmu?” Tanpa huruf kapital, tanpa formalitas. Tulis seperti kamu sedang mengirim pesan kepada teman.
 
Kebanyakan orang mengharapkan template korporat atau pesan otomatis. Ketika hadir sebagai manusia biasa, kamu langsung terlihat berbeda. Setengah dari mereka akan membalas hanya karena terlihat natural.
 
Baca juga: Bikin Profil LinkedIn Makin Menarik, Simak Caranya!
 

2. Ubah permintaan koneksi Menjadi hubungan

Seseorang ingin ‘terhubung’ tetapi tidak mengirim pesan? Ini adalah kesempatan sempurna. Sebelum menerima, tanyakan alasannya. “Hai David, terima kasih atas permintaan koneksinya. Apa yang membuatmu ingin terhubung?” Filter orang-orang yang hanya ingin menjual dari mereka yang benar-benar tertarik mengenal kamu. Mulailah dari percakapan.
 
Lupakan mereka yang tidak membalas. Fokus pada mereka yang berbagi alasan mengapa pekerjaan kamu berarti bagi mereka. Bisa jadi mereka menyukai postingan kamu tentang strategi harga, atau mungkin mereka sedang menghadapi tantangan yang dapat diselesaikan. Kamu tidak akan tahu sampai bertanya.

3. Kirim permintaan koneksi yang layak diterima

Pesan dingin (cold outreach) sering mendapat reputasi buruk karena kebanyakan orang melakukannya dengan cara yang salah. Mereka menulis cerita panjang tentang diri mereka, mempromosikan produk di kontak pertama, atau mengirim template yang sama ke semua orang. Kamu bisa lebih baik dari itu.
 
Cari orang yang benar-benar kamu kagumi. Referensi sesuatu yang spesifik dari mereka. Buatlah pesan tentang mereka, bukan tentang kamu. Contoh: “Saya suka pendapat Anda tentang budaya tim di perusahaan remote, terutama ritual hari Jumat. Boleh kita terhubung?”

4. Hubungkan lebih dari sekadar transaksi

Setiap interaksi dengan pelanggan adalah peluang LinkedIn. Namun, kebanyakan pendiri melewatkan aliran penambahan koneksi baru yang mudah ini. Jangan lewatkan kesempatan ini. Jika seseorang membeli kursus kamu atau menghadiri workshop, tambahkan mereka di LinkedIn. Tunjukkan bahwa kamu ingin mengenal mereka di berbagai tempat dan memahami dunia mereka.
 
Percakapan ini memberitahu apa yang terjadi di pasar kamu. Tantangan apa yang membuat pelanggan tidak bisa tidur? Solusi apa yang telah mereka coba dan gagal? Ide produk berikutnya, perubahan arah berikutnya, terobosan berikutnya tersembunyi dalam DM dengan orang-orang yang sudah percaya pada apa yang kamu lakukan. Satu percakapan dengan pelanggan dapat menginspirasi untuk menciptakan produk terobosan yang baru.

5. Ubah komentar menjadi percakapan lebih dalam

Seseorang menulis komentar yang bermakna di postingan kamu? Itu adalah undangan untuk memulai percakapan. Jangan hanya menyukai komentarnya dan melewatinya. Kirim pesan pribadi contoh: “Poin Anda tentang burnout sangat mengena. Ada cerita di baliknya?”
 
Dengan mendekati orang secara pribadi melalui DM, kamu membangun hubungan nyata. Ketika menulis seperti manusia, orang lebih cenderung merespons. Mungkin klien besar berikutnya atau ide terobosan kamu hanya berjarak satu pesan. (Alfi Loya Zirga)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan