Bahkan, seseorang harus menguasai banyak bidang dan tidak selaras dengan tugas pekerjannya. Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Arsjad Rasjid, menilai hal itu wajar.
"Lowongan kerja makin susah harus bisa ini bisa itu, tidak sesuai jobdesk-nya, kadang belum tentu nyambung skill-nya, emang boleh? Ya boleh," kata Arsjad melalui Instagramnya @arsjadrasjid dikutip Kamis, 9 Januari 2025.
Terlebih, saat ini persaingan lapangan kerja tidak hanya pada lingkup sesama manusia, melainkan juga robot. Untuk itu, kata dia, manusia harus mencari cara untuk bisa mengalahkan persaingan dengan robot.
"Saingan di dunia kerja bukan cuma manusia, tapi juga robot. Saya bukan mau mengendorse budaya overwork. Tapi di era ini penting rasanya menjadi multidisiplinery atau isitilahnya mengusai beberapa bidang sekaligus sebagai salah satu upskilling diri kita," tutur dia.
Baca juga: Manusia Tak Bisa Dikalahkan AI 100% |
Dia menuturkan dengan multidisiplinery, manusia bisa dipandang lebih holistik dalam pekerjannya. Selain itu, seseorang akan memiliki kemampuan problem solving hingga mengidentifikasi masalah lebih inovatif.
"Ketika bekerja dalam tim akan lebih mudah untuk berkoorporasi dengan orang lain, karena kita tahu point of view orang itu hingga akhirnya bisa bersinergi," jelas dia.
Arsjad menyebut mendapatkan kemampuan multidisiplinery juga perlu upaya keras. Dia menekankan seseorang harus terus mau belajar.
"Yang penting never stop learning mau sampai umur berapa pun terus belajar meskipun ilmu itu bukan di bidangmu sekarang. Tak ada yang salah untuk terus belajar bahkan distrach hingga bidang lainnya," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News