Ilustrasi: Freepik
Ilustrasi: Freepik

Banyak Perusahaan Pecat Gen Z, Ini 7 Alasannya

Riza Aslam Khaeron • 16 November 2024 18:47
Jakarta: Generasi Z atau yang sering disebut Gen Z kini banyak terjun ke dunia kerja. Namun, survei yang dilakukan oleh Intelligent.com dengan melibatkan 966 pemimpin usaha yang dilaporkan pada bulan September 2024, menunjukkan bahwa banyak perusahaan memilih untuk memecat karyawan dari generasi ini.
 
Apa yang sebenarnya terjadi? Berikut ini adalah tujuh alasan mengapa banyak perusahaan mengambil langkah tersebut:
 

1. Kurang Motivasi dan Inisiatif

Salah satu alasan utama yang sering disampaikan oleh perusahaan adalah kurangnya motivasi dan inisiatif dari karyawan Gen Z.
 
Menurut survei yang dilakukan, hampir 50% perusahaan melaporkan bahwa karyawan dari generasi ini cenderung pasif dan tidak menunjukkan kemauan untuk berkembang.
 

2. Kemampuan Komunikasi yang Lemah

Kemampuan komunikasi juga menjadi sorotan. Sebanyak 39% perusahaan menyatakan bahwa banyak karyawan Gen Z kesulitan berkomunikasi dengan baik, terutama dalam lingkungan profesional. Hal ini mempengaruhi efektivitas kerja dan kolaborasi dalam tim.
 

3. Sikap Tidak Profesional

Sikap tidak profesional juga menjadi salah satu alasan di balik pemecatan Gen Z. Sebanyak 19% perusahaan melaporkan bahwa karyawan sering kali datang terlambat, berpakaian tidak sesuai, atau menggunakan bahasa yang kurang pantas di lingkungan kerja.
 

4. Sulit Menghadapi Kritik dan Masukan

Gen Z juga dinilai sulit menerima kritik dan masukan. Sebanyak 54% perusahaan mengatakan bahwa karyawan dari generasi ini tidak merespon dengan baik ketika diberikan umpan balik mengenai kinerja mereka. Sikap defensif ini membuat mereka sulit untuk berkembang.
 

5. Kurang Persiapan untuk Dunia Kerja

Banyak perusahaan merasa bahwa karyawan Gen Z belum siap untuk menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.

Mereka cenderung kurang pengalaman praktis dan tidak terbiasa dengan dinamika budaya kerja. Hal ini menyebabkan 53% perusahaan menganggap mereka belum cukup matang untuk bekerja secara mandiri.
 

6. Beban Kerja yang Sulit Dikelola

Sebagian perusahaan juga menemukan bahwa karyawan Gen Z sering kewalahan dengan beban kerja yang diberikan.
 
Sekitar 21% manajer menyatakan bahwa Gen Z kerap kali merasa tidak mampu mengelola pekerjaan yang dibebankan kepada mereka, yang berujung pada penurunan produktivitas.
 

7. Kurangnya Etos Kerja

Lebih dari separuh manajer perekrutan (55%) merasa bahwa karyawan Gen Z tidak memiliki etos kerja yang kuat. Mereka sering dianggap kurang gigih dalam menyelesaikan tugas, tidak bersemangat, dan tidak berinisiatif untuk mengambil tanggung jawab lebih.
 
Selain alasan yang disebutkan di atas, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan Gen Z tidak berhasil di dunia kerja.
 
Beberapa di antaranya adalah kurangnya keterampilan teknis, kemampuan pemecahan masalah yang rendah, tidak cocok dengan budaya perusahaan, serta kesulitan bekerja dalam tim. Semua ini turut memengaruhi kemampuan mereka untuk sukses dalam lingkungan kerja.
 
Meskipun banyak tantangan yang dihadapi oleh Gen Z di dunia kerja, bukan berarti mereka tidak memiliki potensi. Dengan dukungan dan pelatihan yang tepat, karyawan dari generasi ini dapat beradaptasi dan memberikan kontribusi yang berharga bagi perusahaan.
 
Para manajer juga perlu memahami karakteristik unik Gen Z dan membantu mereka untuk tumbuh dalam lingkungan kerja yang kondusif.
 
Baca Juga:
Dear Gen Z, Jangan Lakukan 7 Hal ini Biar Keuanganmu Nggak Boncos
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan