Ketua MPR RI periode 2019–2024, Bambang Soesatyo. Foto: Ilham Pratama/Medcom.id
Ketua MPR RI periode 2019–2024, Bambang Soesatyo. Foto: Ilham Pratama/Medcom.id

Sikapi Ancaman Ledakan Pengangguran, Pendidikan Pariwisata Bisa Jadi Solusi?

Ilham Pratama Putra • 20 Juli 2025 14:56
Jakarta: Ketua MPR RI periode 2019–2024, Bambang Soesatyo, menegaskan pentingnya sektor pariwisata bagi Indonesia saat ini. Utamanya dalam menyerap tenaga kerja dan termasuk menjadi kunci dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. 
 
Menurutnya, pariwisata adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Karena secara masif nyatanya sudah membuka banyak peluang kerja, terutama bagi generasi muda.
 
"Setiap tahun ini SMA atau perguruan tinggi yang meluluskan angkatan kerja baru rata-rata 3,5 juta. Sementara lapangan pekerjaan mungkin 20% saja tidak ada. Jadi makin hari, makin tahun itu makin menumpuk, makin terakumulasi ," ujar Bamsoet dalam acara 2nd Grand Rendesvouz Institut Pariwisata Trisakti di Parle Senayan, Jakarta, Sabtu 19 Juli 2025.
 
Baca juga: Medcom.id Raih Apresiasi Dalam Mendukung Pendidikan dan Industri Pariwisata

Ia mengingatkan, tanpa penciptaan lapangan kerja yang masif, Indonesia bisa menghadapi ancaman ledakan pengangguran. Hal ini menurutnya bisa menjadi beban besar bagi negara, seperti yang dialami Myanmar.

"Nah, tanpa gerakan dan jasa Bapak-Ibu (pendukung sektor pariwisata) sekalian menciptakan lapangan pekerjaan, maka Indonesia emas 2045 nanti bukan Indonesia emas, tapi Indonesia cemas jadinya," jelasnya.
 
Karena itu menurutnya, pendidikan di bidang pariwisata menjadi bagian yang tak kalah penting. Dengan kuatnya pendidikan pariwisata, maka kemajuan pariwisata di Indonesia akan semakin pesat. 
 
"Dengan pendidikan pariwisata ini, anak-anak kita bisa menemukan lowongan pada kekayaan pariwisata kita yang merupakan potensi besar di tengah lowongan pekerjaan di bidang lain yang makin sempit," ungkapnya. 
 
Pariwisata di Indonesia, kata dia, merupakan potensi yang mesti dikembangkan oleh generasi yang memiliki pendidikan di bidang tersebut agar terkelola dengan baik. Sama halnya saat melihat Jepang yang terus mengembangkan teknologi dan Korea yang terus mengembangkan budaya dan keseniannya. 
 
"Kalau Korea memilih IT dan K-pop, drama korea, kesenian. Jepang memilih meningkatkan teknologi. Kita, karena kita ada perwisata maka mari kita manfaatkan kekayaan alam kita untuk kita kerjakan sebaik-baiknya. Destinasi wisata, pantai, gunung, dan seterusnya yang di luar sana tidak punya, kita punya dan tinggal fokus saja di pariwisata ini," tutup dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan