Hal itu disampaikan General Manager dari PT Lumina Procare Meditech, Nurdin Hung, dalam webinar Soft Skills Knowledge to Grab Job Opportunities yang digelar Universitas Airlangga (Unair).
Nurdin menyampaikan soft skills merupakan faktor penentu kesuksesan wawancara kerja selain hard skills. Pasalnya, soft skills mampu menggambarkan apakah seorang individu sesuai memiliki kepribadian yang perusahaan inginkan.
“Contohnya Lumina berbasis China yang persaingannya ketat. Tidak hanya membutuhkan gelar, tetapi juga menginginkan pekerja yang cepat tanggap, memiliki kemampuan bahasa, dan skill lainnya,” ujar Nurdin dikutip dari laman unair.ac.id, Jumat, 17 Januari 2025.
Nurdin menuturkan soft skills dapat berkembang seiring bertambahnya pengalaman. Misalnya, perilaku, tata krama, dan tata bahasa yang tercermin dari lingkungan hidup dan latar belakang seseorang.
Menurutnya, hard skills akan membantu seseorang masuk ke tahapan wawancara. Sementara itu, soft skills membantu seseorang bertumbuh ke depannya.
Dia menekankan perlu kombinasi keduanya untuk bertahan di dunia kerja. Sebab, tantangan di dunia nyata dan dunia akademik sangatlah berbeda.
Nurdin menuturkan seseorang perlu menguasai lima soft skills untuk mencapai sukses dalam dunia karier. Pertama, adalah komunikasi.
| Baca juga: 8 Skills yang Mesti Ada di Resume pada 2025 |
“Tak hanya mencakup verbal dan nonverbal, melainkan juga melingkupi manner dan attitude,” papar Nurdin.
Selanjutnya, kerja sama tim dan kepemimpinan. Menurutnya, kemampuan ini berkaitan dengan cara memposisikan diri bagi seorang pemimpin dan pentingnya berlaku objektif terhadap segala usulan yang masuk.
Kemampuan adaptasi terhadap perubahan juga merupakan hal krusial bagi kesuksesan seseorang. Meninjau perkembangan teknologi yang semakin masif, Nurdin mengingatkan mahasiswa untuk jangan berhenti belajar sampai kapan pun.
“Mengutip pepatah Cina huó dào l?o, xué dào l?o, yang artinya hidup sampai tua, belajar sampai tua,” ujar Nurdin.
Soft skills lainnya, kemampuan pemecahan masalah. Nurdin menekankan pentingnya berpikir positif untuk mengembangkan keahlian ini.
“Sebab, masalah yang muncul merupakan kesempatan untuk mengembangkan ide dan inovasi baru untuk menyelesaikannya,” kata Nurdin.
Terakhir, kecerdasan emosional yang membantu individu meregulasi emosi dan berempati. Kecerdasan emosional yang baik dapat meningkatkan kenyamanan anggota tim untuk bekerja sama dengan kita.
“Hal ini penting untuk membangun hubungan yang kuat dengan rekan kerja,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
