Untuk itu, peran seluruh pihak sangat dibutuhkan dalam mempercepat tercapainya target vaksinasi nasional tersebut. Kondisi ini pula yang direspons Universitas Sebelas Maret (UNS) yang turut memberikan fasilitas vaksinasi covid-19 gratis kepada para mahasiswa, pendidik, dan pegawainya.
Kegiatan vaksinasi covid-19 tersebut bekerja sama dengan TNI dan Polri serta sejumlah pihak. UNS juga menurunkan 130 dokter muda dari Fakultas Kedokterannya untuk menjadi tim vaksinasi sejak akhir Juni 2021 lalu.
Kegiatan vaksinasi ini digilir di setiap fakultas, karena ada pembatasan kuota setiap harinya. Fathu Thaariq Baihaqy dan Latief Jaya Subrata adalah salah satu dokter muda Fakultas Kedokteran UNS yang ikut tergabung di dalam tim vaksinasi.
Selama dua minggu berjalan, Thaariq dan Latief mengungkapkan, bahwa para mahasiswa sangat antusias mendapatkan vaksin. Thaariq mengatakan bahwa antusiasme para mahasiswa yang notabene well educated juga sangat luar biasa.
“Mereka antusias sekali sampai ngoyak-ngoyak (mengejar-ngejar) malah. Asalkan dosisnya masih ada dan selama tidak kontraindikasi, pasti akan kami layani,” ujar dokter muda asal Pacitan, Jawa Timur ini.
Baca juga: Rektor UNS: Gerakan Moderasi Islam Jalan Mempertahankan Nilai Pancasila
Dikutip dari laman UNS, Thaariq menjelaskan bahwa vaksinasi sangat penting untuk melindungi masyarakat dari virus korona. Orang yang sudah divaksinasi memiliki imunitas lebih tinggi dibandingkan yang belum menerima vaksin.
"Hal ini diharapkan dapat melindungi mereka agar jika suatu hari terpapar virus, gejala yang timbul tidak berat. Dengan begitu, mereka tidak perlu mendapat perawatan di rumah sakit," kata Thaariq.
Saat ini, hal tersebut sangat dibutuhkan mengingat kapasitas bed di rumah sakit yang sudah terisi penuh. Kendati sadar dengan pentingnya vaksinasi, beberapa pihak ada yang terlalu memilih-milih vaksin.
Bahkan ada yang menunda ikut vaksinasi covid-19 karena jenis vaksin yang digunakan tidak sesuai dengan yang diinginkan. Ada pula yang enggan vaksin terlebih dahulu karena menunggu vaksin yang baru datang ke Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Latief mengimbau agar masyarakat segera vaksinasi tanpa pilih-pilih vaksin. “Tidak peduli vaksinnya apa, yang tersedia langsung diambil saja. Kami menyarankan agar pakai vaksin yang sudah tersedia dulu. Misalnya nanti dua dosis vaksin itu sudah selesai, keadaan semakin baik, dan ingin mendapatkan perlindungan ya terserah kalau mau vaksinasi lagi dengan vaksin yang dipilih," jelasnya.
Sebab denganmenunda vaksinasi, maka ada konsekuensi yang harus ditanggung. "Tapi kalau sekarang masih memilih dan menunda ya itu konsekuensi dia nggak mau dikasih pelindungan karena vaksin ini kan fungsinya untuk melindungi mereka,” terangnya.
Terkait dengan efikasi tiap vaksin yang berbeda, Latief tetap menganjurkan masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Sedikit apa pun efikasi tersebut dapat membantu melindungi diri masyarakat dari gejala berat ketika terpapar virus.
“Efektif atau tidaknya tentunya masih kita lihat bersama, karena kemunculan covid ini baru satu tahun terhitung sejak outbreak di Indonesia. Efikasi masing-masing vaksin juga berbeda tapi yang perlu diperhatikan adalah sedikit apa pun efikasi dari masing-masing vaksin itu jauh lebih baik daripada tidak mendapatkan vaksin sama sekali,” tegas dokter asal Gunungkidul, Yogyakarta ini.
Menjalani peran sebagai tim vaksinator tim Gugus Tugas Covid-19 UNS, diakui cukup menyita waktu, tenaga, dan pikiran Thaariq dan Latief. Betapa tidak, mereka harus berjibaku mengurus segala persiapan vaksinasi covid-19 yang kadang baru rampung pukul 01.00 WIB.
Setelah itu, mereka masih harus bangun dan bersiap meluncur ke tempat vaksinasi pada pukul 06.00 WIB pagi. Meski begitu, keduanya sangat bersyukur bisa tergabung dalam tugas mulia tersebut.
“Kalau kita bisanya ngelakuin yang kaya gini ya kita lakuin. Apa yang bisa kita lakukan, ya kita lakukan. Kalaupun kita belum bisa melakukan 100 persen, ya kita jangan meninggalkan seluruhnya itu, berusaha semampu kita,” ujar Thaariq.
Sementara itu, Latief mengungkapkan semangatnya untuk bertugas sangat terpacu setelah melihat antusiasme tim dan para target vaksinasi. Sebab menurutnya, setiap dari kita memiliki peran untuk mengakhiri pandemi.
"Semangatku lebih terpupuk karena tanpa disadari peran yang aku ambil saat ini selaras dengan sumpah dokter yang akan ucapkan nanti," terangnya.
Terlebih lagi, kata Latief, UNS memiliki tim vaksinator yang sangat antusias menyukseskan vaksinasi nasional. "Aku juga lihat semua pihak bahu membahu untuk menyelesaikan pandemi, jadi lebih termotivasi,” ucap Latief.
Tidak hanya dokter yang perlu turun tangan menghadapi pandemi, masyarakat khususnya mahasiswa juga dapat membantu mengatasi pandemi dengan berperan sesuai bidang masing-masing. Terakhir, Thaariq menekankan agar semua pihak dapat mengambil peran selama pandemi.
Sekecil apa pun bantuan itu akan sangat bermakna. “Ayo kita ambil bagian. Jangan sampai enggak ada yang kita lakukan. Mungkin pandemi ini akan berlalu tapi dalam proses berlalunya ini kita harus putuskan mau berperan seperti apa. Sekecil apa pun peran yang bisa kita ambil, kita bisa membantu orang-orang sekitar,” ujarnya.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental.
Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20.05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News