Yakni Uning Zubaidah (istri drh Wirasmono), Koeswinarning Singgih (pengarang logo Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia/Pordasi) dan Rafiq Radinal (Arthayasa Stable).
“Drh Wirasmono Soekotjo merupakan perintis pertama yang memiliki komitmen yang sangat besar di bidang kesehatan kuda. Saat itu, bidang kesehatan kuda belum berkembang di Indonesia. Bersama dengan drh. jahfri Sikar, beliau mengembangkan keilmuan tentang kesehatan kuda dan juga olahraga berkuda Indonesia,” ucap Amrozi, penanggung jawab FKH IPB Equestrian Park, dalam keterangan pers IPB, Kamis, 14 Oktober 2021.
Dalam kesempatan ini, Amrozi, yang dulu pernah menjadi mahasiswa bimbingan Wirasmono Soekotjo menjelaskan perjalanan hidup sang legendaris. "Drh Wirasmono lahir di kota Tegal, pada tanggal 20 November 1933. Beliau merupakan alumnus tahun 1958 Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Indonesia (nama FKH IPB saat itu),” jelasnya.
Kiprah Wirasmono Soekotjo dalam dunia perkudaan, lanjutnya, diawali dengan keikutsertaannya dalam pendirian Persatuan Penggemar Ternak dan Olahraga Berkuda (ORDA) tahun 1965.
“ORDA inilah yang kemudian menjadi organisasi berkuda yang eksis sampai saat ini. Yaitu Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PORDASI) yang diresmikan pada 6 Juni 1966,” imbuhnya.
Baca juga: Bermodal Jerami, Mahasiswa IPB Ini Terpilih sebagai Mojang Jabar 2021
Menurutnya, puncak karier Wirasmono terjadi saat berjayanya Pacuan Kuda Pulomas yang dulu diresmikan tahun 1971 sebagai Jakarta Racing Management. Saat itulah Wirasmono Soekotjo berkesempatan menimba ilmu kepada Rothmans, DVM, seorang dokter hewan ahli kuda ternama asal Australia.
“Bersama dengan Prof. Bambang Purwantara (Dosen FKH IPB University) dan Rafiq Radinal (Arthayasa Stable), drh. Wirasmono berjasa dalam pengembangan inseminasi buatan untuk kuda Wormblood yang ada di Indonesia,” tuturnya.
Pengabdian terakhir Wirasmono Soekotjo, katanya, adalah memberikan dukungan kepada sport horse pada ajang Sea Games XXI tahun 2001 di Kuala Lumpur Malaysia.
“Drh Wirasmono Soekotjo telah berpulang pada 3 Agustus 2020. Meski demikian, estafet semangat perjuangan di bidang kesehatan dan olah raga berkuda akan diteruskan oleh sivitas akademika FKH IPB University,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News