"Karisma dan amanah tersebut menjadi modal untuk menghadirkan stimulasi intelektual bagi para guru dan karyawannya," kata Richardus dalam Webinar Kepemimpinan Transformatif, di kanal YouTube Universitas Sanata Dharma, Rabu, 3 Juni 2020.
Ciri selanjutnya, kata dia, memperhatikan dan memberi dukungan penuh terhadap guru-guru untuk berkembang. Khususnya, mendukung guru terus berinovasi dalam menggali metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang tepat.
"Tidak apa-apa salah, terus memperbaiki diri. Karena seluruh dunia baru belajar. Kesalahan itu bagian dari belajar," ujarnya.
Ciri kepala sekolah yang transformatif juga harus bisa membuat guru-gurunya mandiri. Caranya, dengan mendorong guru untuk terus meningkatkan kapasitas.
"Kita berikan tanggung jawab lebih besar, agar mereka menjadi pemimpin juga, paling tidak di kelasnya masing-masing," jelasnya.
Baca: Mengenal Pusat Studi Pengamalan Pancasila Milik UNS
Kepala sekolah juga harus mampu menjadi suri tauladan, dengan lebih banyak bekerja daripada berbicara. Kepala sekolah transformati tidak hanya memberikan perintah, tetapi juga mengaplikasikannya.
"Kepala sekolah yang mengatakan ayo pakai Zoom, pakai Google Class Room, dan dia sendiri memperlihatkan menggunakan itu, maka yang lain akan turut dengan sendirinya," ungkpanya.
Menurut dia, ciri kepala sekolah tranformatif lainnya yakni memiliki pikiran dan hati yang terbuka. Dengan begitu, bisa merespons perubahan-perubahan yang terjadi dengan baik.
"Menjadi pribadi yang open mind dan open heart dalam memahami dinamika perubahan yang terjadi," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id