Sumandi. DOK IG @kobieducation
Sumandi. DOK IG @kobieducation

Kisah Andi, Korban Bullying yang Buktikan Diri Jadi Sukses hingga Lolos 2 Beasiswa ke Eropa

Renatha Swasty • 05 Oktober 2023 15:25
Jakarta: Sumandi menjadi korban bullying dari SD hingga SMA. Hal itu sempat membuatnya rendah diri, namun dia bangkit dan membalasnya dengan menjadi orang sukses.
 
Pemuda asal Lombok itu bercerita sejak kecil sering mengalami perundungan. Baik fisik maupun nonfisik dari teman sekolahnya.
 
"Aku sering diejek teman sekelas karena kondisi fisik. Hal ini bikin aku selalu minder kalau berinteraksi dengan orang lain, bahkan aku hampir depresi saat SD. Saat SMP, aku juga pernah dikeroyok 1 geng karna hanya masalah sepele," cerita Andi dikutip dari akun Instagram @kobieducation, Kamis, 5 Oktober 2023

Kisah pahit semasa sekolah itu membuat dia berambisi untuk sukses. Ketika lulus SMA pada 2013, Andi mencoba daftar S1 ke Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Brawijaya (UB), namun ternyata belum lolos. Dia akhirnya memutuskan kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
 
"Jujur enggak nyangka banget di akhir aku malah bisa meraih predikat lulusan terbaik," kenang Andi.
 
Studi S1 di UMY juga mengubah sosok Andi menjadi lebih baik. Dia berhasil bertemu mentor yang memotivasinya untuk aktif ikut lomba dan konferensi.
 
Sejak kuliah S1, Andi sudah bertekad ingin melanjutkan kuliah di luar negeri. Sejak saat itu, dia mulai mencicil persiapan untuk wujudkan impiannya.
 
"Karena kemampuan bahasa Inggrisku yang mash kurang, aku persiapan bahasa Inggris selama 1 tahun. Di akhir 2019 aku ikut official test IELTS dan alhamdulilah score-nya sesuai targetku," ujar Andi.
 
Sejak saat itu, Andi mencoba daftar berbagai beasiswa, seperti LPDP, NZAS, AAS, dan beasiswa kampus. Namun, semuanya gagal.
 
Setelah mengejar beasiswa hampir lebih dari 1 tahun dan belum membuahkan hasil, tabungan Andi mulai menipis. Dia memutuskan pulang kampung.
 
"Aku mendopat cemooh dari kerabat dan lingkungan karena belum menjadi apa-apa, tapi aku justru pulang kampung untuk jualan ayam potong. Orang-orang berpikiran kalau sukses itu harus jadi PNS atau pegawai berdasi.
Padahal, melalui berbagai strategi pemasaran yang saya terapkan, menjual ayam kampung saat itu punya omzet yang lumayan," ungkap dia.
 
Meskipun bergelut di bisnis, Andi tak melupakan mimpinya mengejar beasiswa. Di tengah kesibukan, Andi tetap menyisakan waktu untuk mengejar beasiswa.
 
"Meskipun saat itu bisnisku meroket, aku masih ingin kuliah S2 ke luar negeri dan ternyata itulah masanya di mana aku berhasil lulus beasiswa," beber dia.
 
Andi berhasil lulus dua beasiswa S2, yaitu beasiswa NTB untuk berkuliah di Polandia dan beasiswa Erasmus untuk berkuliah di Prancis.
 
"Enggak nyangka banget setelah sampai di Eropa aku malah bisa dapat beasiswa tambahan dan dapat pengalaman kuliah di Prancis," cerita Andi.
 
Awalnya, Andi mendapatkan beasiswa NTB saja untuk jurusan MA in Business Administration di Nicolas Copernicus University, Polandia.
 
Setelah menjalani kuliah 1 tahun di Polandia, Andi mendapatkan kesempatan dari kampusnya untuk ikut program double degree dengan beasiswa Erasmus di University of Angers, Prancis, jurusan International Marketing.
 
Andi lulus dengan dua gelar dalam waktu 2 tahun. Kini, dia kembali mengejar mimpinya.
 
Selesai studi S2 di Eropa, Andi masih belum merasa puas. Sejak kecil, ia punya obsesi dengan Australia, sehingga memutuskan merantau ke Australia dan makin banyak belajar bisnis secara praktikal.
 
"Di Australia aku banyak belajar tentang pemotongan ayam. Di sini semuanya sudah otomatis, pemotongan dilakukan pakai mesin. Aku berencena untuk belajar di sini, lalu menerapkannya di Lombok nantinya," ujar Andi.
 
Nah, buat kalian yang sedang mengejar beasiswa, ada tips nih dari Andi agar kesempatan kalian mendapat beasiswa makin terbuka lebar.

Tips lolos beasiswa ala Andi

1. Kejar banyak beasiswa

Persaingan beasiswa sangat ketat. Jadi, daftarlah beasiswa sebanyak-banyaknya, karena tidak akan tahu rezekinya di mana

2. Lakukan aktivitas yang mendekatkan kamu dengan mimpimu

Beasiswa adalah perialanan panjang, lakukan aktivitas yang mengarahkan kamu pada mimpi kamu, contonya mencari tahu negara impian kamu lewat internet, nonton video awardee yang kullah di kampus impian kamu, dan lainnya

3. Punya circle yang mendukung

Ada bainya kamu punya lingkungan yang tepat. Contohnya jika bermimpi ke Eropa, kamu harus ada di circle orang yang punya mimpi ke eropa atau pernah ke Eropa. Apabila gagal, kamu tetap punya support system

4. Punya visi misi yang jelas

Miliki rencana karier dan rencana masa depan yang jelas. S2 merupakan stepping stone yang akan mengantarkan kamu ke tujuan kamu.
 
Andi juga berpesan kepada mahasiswa untuk selalu menggunakan waktu muda dengan sebaik-baiknya.
 
"Masa muda adalah masa terbaik untuk mengukir sejarah peradaban perjalanan kehidupan kita, jadikan masa mudamu menjadi lebih bermakna, supaya kelak engkau punya banyak cerita ke anak cucumu," pesan Andi.
 
Baca juga: Eunice Tong, Temukan Passion dalam Sepi hingga Jadi Konduktor di GBN

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan