Salah satunya adalah Alya Prasidina Syahri, siswa kelas XII SMAN 9 Bandar Lampung yang menempuh total 9 jam perjalanan bersama orang tuanya untuk mengikuti olimpiade di UNAIR. Selama 6 jam Alya menempuh jalur darat, sedangkan sisanya naik pesawat dari Kabupaten Lampung ke Surabaya.
“Domisili kami ada di Daerah Pesisir Barat paling ujung di Provinsi Lampung. Namun, saya sangat antusias sekali untuk mengikuti OSA di UNAIR. Buat saya, jarak tidak membuat saya patah semangat,” kata Alya bersemangat, dikutip dari laman Unair, Minggu 15 Desember 2024.
Perjalanan jauh ditempuhnya berkat motivasi yang kuat untuk mengikuti OSA, yakni agar bisa masuk universitas impiannya. Alya bertekad kuat ingin menjadi dokter gigi, karena di daerahnya jumlah dokter gigi sangat terbatas.
“Di daerah kami belum memiliki dokter gigi. Dulu, pernah ada yg bertugas, tapi mungkin karena bukan putra daerah, atau karena alasan-alasan tertentu akhirnya beliau pindah,” ujarnya.
Alya mengatakan, untuk mengikuti OSA itu ia sudah mempersiapkan diri dengan belajar setiap harinya. Ia menyisakan waktu 3-4 jam untuk belajar materi-materi yang akan diujikan.
Baginya soal-soal ujian di OSA ini cukup menantang karena materi-materi yang diujikan dari semester 1-5. “Olimpiade ini sangat menantang menurut saya karena saya harus mengulang materi dari kelas 10. Tingkat kesulitannya 8/10 lah. Tapi saya yakin insyaAllah bisa,” paparnya.
Ia berharap, sertifikat OSA nanti bisa membantunya untuk lulus SNBP di UNAIR. “Saya ikut OSA karena pengen masuk UNAIR. Saya berharap sertifikat yang akan saya terima nanti dapat meloloskan saya di SNBP. Saya punya mimpi masuk FKG dari kelas 10,” harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News