Paraatletik nasional sekaligus mahasiswa FISIP UNS Karisma Evi. Foto: Dok UNS
Paraatletik nasional sekaligus mahasiswa FISIP UNS Karisma Evi. Foto: Dok UNS

Persiapan Terbatas, Mahasiswa UNS Ini Optimistis Sabet Emas di Peparnas 2021

Arga sumantri • 05 November 2021 10:10
Surakarta: Karisma Evi Tiarani, atlet paraatletik nasional yang juga mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali unjuk gigi di ajang olahraga nasional. Evi berlaga di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2021 yang diadakan di Papua pada 2-15 November 2021.
 
Evi berencana turun di nomor lari 100 meter T42 pada ajang olahraga disabilitas nasional terakbar itu. Gadis asal Boyolali, Jawa Tengah tersebut mengaku optimistis meraih medali emas meskipun persiapan yang dilakukannya dirasa kurang. Persiapan yang kurang tersebut merupakan buntut dari aturan isolasi mandiri yang harus dijalani sepulang dari Paralimpiade Tokyo 2020, Oktober lalu. 
 
"Kalau dibilang mepet itu emang mepet banget karena kemarin kan habis pulang dari Paralympic Tokyo 2020 harus karantina.  Selama karantina itu kami nggak ada latihan, paling jaga kondisi di kamar aja," ujar Evi mengutip siaran pers UNS, Jumat, 5 November 2021.

Pada gelaran Paralimpiade Tokyo 2020, Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UNS tersebut cukup mengharumkan nama Indonesia. Evi yang kala itu bertanding di nomor T42 harus digabung bersama nomor T63 karena atlet T42 yang lolos kualifikasi hanya dua orang. Hal ini kurang menguntungkan bagi Evi karena dirinya harus bersaing dengan nomor lain.
 
Kendati demikian, performa Evi pada Paralimpiade Tokyo 2020 terbilang memukau. Evi lolos pada tahap penyisihan dengan menorehkan catatan waktu 14,83 detik.
 
Baca: Raih Emas, Tim Unair: PIMNAS Seperti Ajang 'Hajinya' Mahasiswa
 
Dia finish di posisi kedua sehingga dinyatakan lolos ke babak final dan menjadi satu-satunya atlet nomor T42 yang lolos ke laga puncak. Namun, Evi belum mampu meraih medali karena finish di posisi keempat dengan catatan waktu 14,83 detik.
 
Gadis berusia 20 tahun itu mengaku kurang puas dengan raihannya di Paralimpiade karena belum melampaui rekor tertingginya. Rekor tertinggi Evi diraihnya pada Kejuaraan Dunia Paraatletik 2019 yang diselenggarakan di Dubai. Kala itu Evi berhasil finis dengan catatan waktu 14,72 detik.
 
Dalam gelaran Peparnas Papua, Evi menargetkan diri untuk dapat melampaui rekor tertinggi yang dia raih. Selain itu, dia juga menargetkan medali emas untuk kontingen yang diwakilinya yakni Jawa Tengah.
 
"Target pecah rekor pribadi dan dapat medali emas. Sebenarnya cukup susah sih karena terhalang latihannya nggak maksimal, tapi ya nanti yang penting berusaha dulu," pungkas Evi.
 
Selain Evi, empat mahasiswa UNS lainnya juga ikut berkompetisi dalam Peparnas 2021.  Mereka ialah Nanda Mei Sholikah (FKOR), Marcelino Saputra (FKOR), Figo Saputra (FKOR), dan Ni Made Ariyanti Putri (FKIP).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan