Waturangi menerima penghargaan dalam ajang Science and Technology Award dari Indonesia Toray Science Foundation (ITSF). Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Dr. Laksana Tri Handoko, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masaki, plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Dikti), Prof. Dr. Nizam serta Senior Vice President Toray Industries Inc. Japan, Shigeki Taniguchi.
Penghargaan tersebut merupakan pengakuan atas dedikasi Waturangi dalam menghadirkan solusi yang berkelanjutan untuk meningkatkan keamanan pangan di Indonesia. Penelitiannya telah menyoroti berbagai aspek penting terkait pengawasan mutu dan keamanan pangan yang secara langsung mendukung upaya-upaya untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses terhadap makanan yang aman dan sehat.
“Penelitian ini bukan hanya tentang pencapaian individu tetapi merupakan hasil dari kolaborasi dan dukungan berbagai pihak termasuk rekan sejawat, UAJ serta lembaga dan industri terkait. Saya percaya bahwa keberhasilan ini akan memberikan dorongan bagi kita semua untuk terus bergerak maju dalam menjawab tantangan kompleks terkait keamanan pangan di negara kita,” ucap Waturangi dalam siaran pers, di Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024.
Penelitian Waturangi ini berfokus pada penanggulangan bakteri patogen penyebab penyakit melalui makanan dan akuakultur beserta biofilmnya menggunakan antibiofilm dan bakteriofag sebagai alternatif dalam menyelesaikan masalah penyakit manusia yang disebabkan oleh bakteri. Melalui penelitian tersebut, Waturangi berhasil membuat terobosan yang dapat dapat diterapkan dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas keamanan pangan di Indonesia.
Prestasi ini turut mendapat apresiasi dari Rektor UAJ, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K). Yuda menyampaikan, capaian ini menjadi bukti komitmen UAJ untuk konsisten berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.
“Penelitian Diana Waturangi menjadi wujud kualitas penelitian yang dihasilkan oleh tenaga pendidik UAJ serta dampak langsungnya pada masyarakat. Kami bangga atas pencapaiannya yang gemilang dan berharap ini akan menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya. Selamat kepada Diana Waturangi. Teruslah memotivasi dan berinovasi!” ucap Yuda.
Waturangi juga telah menerbitkan berbagai penelitian terkait dengan patogen yang ditularkan melalui makanan, resistensi antibiotik, antibiofilm, dan bakteriofag di berbagai buku dan jurnal internasional bereputasi. Selain itu Beliau juga mencatat sejumlah prestasi baik di tingkat nasional dan internasional.
Ia pernah meraih penghargaan sebagai dosen berprestasi peringkat pertama dari Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) pada tahun 2009 serta meraih peringkat pertama dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III pada tahun 2010. Prof. Waturangi juga pernah meraih penghargaan dari Bill and Melinda Gates Foundation pada tahun 2017 serta International Society for Infectious Disease (ISID) pada tahun 2018.
Ia juga menjadi anggota Panel Pakar BPOM-RI serta anggota Akademi Ilmu Pangan dan Gizi Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPG-AIPI).
Baca juga: Atma Jaya Beri Fasilitas Mahasiswa Akses Konten Pembelajaran Kelas Dunia |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id