Co-Founder Kawan Bestari, Johanna Aurielle. DOK YouTube Medcom
Co-Founder Kawan Bestari, Johanna Aurielle. DOK YouTube Medcom

Banyak Anak Indonesia Punya Mimpi, Tapi Tak Tahu Cara Belajar

Ilham Pratama Putra • 18 Februari 2025 16:36
Jakarta: Johanna Aurielle, Co-Founder Kawan Bestari, organisasi non-profit yang bergerak di bidang pendidikan, mengatakan banyak anak-anak di Indonesia mempunyai mimpi besar. Namun, mereka tak tahu cara belajar untuk meraihnya.
 
Temuan itu didapatkan Johanna ketika menemui anak yang belajar lewat fasilitas Kawan Bestari. Dia menyebut banyak anak mau belajar tapi tak mendapatkan penjelasan baik di sekolah.
 
"Anak itu namanya Ratna, itu umurnya 6 tahun dia mau ketemu aku lagi karena dia mau jadi dokter. Tapi dia bilang enggak tahu gimana caranya. Dia pengin banget belajar tapi dia enggak tahu caranya," kenang Johanna pada program Gak Pake Ordal di YouTube Medcom ID, Selasa, 18 Februari 2025.

Temuan lainnya, ada anak putus sekolah karena mendapatkan perundungan. Sehingga, anak tersebut dibantu Kawan Bestari untuk tetap bisa belajar.
 
"Jadi, di sini kita bantu mereka belajar, kita lihat perkembangannya," beber dia.
 
Johanna mengungkapkan saat ini sukarelawan di Kawan Bestari ada 48 orang. Sejauh ini, Kawan Bestari telah memberikan dampak positif kepada anak-anak lewat fasilitas belajar di tiga titik wilayah Jakarta Utara.
 

Baca juga: Kisah Anak Pemulung Gigih Tempuh Pendidikan hingga Raih Penghargaan Kemenpora


"Kita lihat anak-anak ini yang penting dengan belajar yang menyenangkan, dengan metode yang tepat dia akan ada progressnya. Anak-anak yang tadinya sama sekali enggak bisa bahasa Inggris sekarang sudah bisa greetings itu kita senang banget liatnya," tutur dia.
 
Ia berharap Kawan Bestari bisa terus tumbuh. Johanna bermimpi Kawan Bestari bisa ada di seluruh daerah pelosok di Indonesia.
 
"Kita pengin bisa ada sampai ke pelosok Indonesia," harap dia.
 
Kawan Bestari hadir untuk meningkatkan kemampuan belajar anak usia SD hingga SMP. Mata pelajaran yang diberikan beragam.
 
"Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris. Itu dua jam setiap minggu, berjalan selama enam bulan," jelas dia.
 
Dalam menggerakkan Kawan Besatari, Johannad dan teman-temannya hanya bermodal nekat dan niat. Seluruh biaya diakomodasi dari kantong pribadi.
 
"Yang kita ingat hanya tujuan kita untuk anak-anak ini," tutur dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan