Peserta UTBK SNBT 2025 di Unesa, Syaibah Rasyiida Sholica. DOK Unesa
Peserta UTBK SNBT 2025 di Unesa, Syaibah Rasyiida Sholica. DOK Unesa

Perjuangan Masuk Kampus Impian, Rasyiida Ikut UTBK Sambil Pakai Alat Pacu Jantung

Renatha Swasty • 01 Mei 2025 14:06
Jakarta: Kondisi kesehatan yang kurang baik tak membuat Syaibah Rasyiida Sholica pantang menyerah mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2025. Rasyiida mengikuti tes sembari menggunakan alat pacu jantung atau pacemaker.
 
Rasyiida mengalami aritmia atau gangguan irama atau detak jantung tidak teratur. Sehingga, harus menggunakan alat khusus.
 
“Bawaan dari lahir. Ayah saya berprofesi sebagai tukang, meninggal karena penyakit jantung. Jadi saya bersama saudara yang lain dibesarkan ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga,” kata Rasyiida usai tes di Laboratorium Komputer Fakultas Psikologi (Fpsi) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dikutip dari laman unesa.ac.id, Kamis, 1 Mei 2025.

Terkait kondisi Rasyiida, tim medis dan tim skrining melakukan pemeriksaan kesehatannya sebelum tes. Tim juga memastikan alat pacu jantung yang dibawa tidak terindikasi sebagai alat penyadap atau perekam dan sejenisnya.
 
Alumnus SMK YPM 3 Taman itu memilih Prodi D-4 Keuangan dan Perbankan Universitas Airlangga (Unair) dan S-1 Ekonomi Islam serta S-1 PGSD Unesa pada jalur UTBK. Dia berharap mendapat hasil maksimal sehingga bisa diterima di prodi impiannya.
 

“Harapan terbesar saya, tentunya diterima UTBK di pilihan terbaik yang menjadi rezeki saya. Kalaupun memang belum menjadi takdir saya, gap year satu-satunya jalan untuk kembali mengejar UTBK tahun depan,” ujar dia.
 
Antusiasme juga ditunjukkan peserta lainnya, Muhammad Rofiq Prasetyo. Peserta asal Jawa Tengah itu jauh-jauh ke Surabaya untuk ikut tes dengan harapan diterima di Unesa.
 
Rofiq sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari dengan belajar, latihan mengerjakan soal, termasuk ikut simulasi untuk memahami komponen materi ujian. “Saya rasa sudah maksimal, semoga bisa lolos,” ucap dia.  
 
Peserta lainnya, Muhammad Fauzan Atallah, juga mempersiapkan diri dengan belajar menjawab soal-soal berdasarkan jenis materi tes. Dia berharap dapat diterima di kampus pilihannya, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Indonesia (UI).
 
“Tesnya lancar dan nyaman. Semoga saya bisa diterima di kampus pilihan saya. Saya tes di sini (Unesa), karena orang tua menetap di Surabaya untuk urusan pekerjaan,” ucap dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan